Berita Karo. OLNewsindonesia.Selasa(23)03/21)
Khadir Girsang (62) adalah salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang telah merasakan manfaat dari program JKN-KIS. Terdaftar sejak tahun 2015 lalu, Beliau sangat bersyukur dengan kehadiran program ini.
“Waktu tahu ada BPJS, langsung saya daftarkan dan juga sekeluarga. Dulu sebelum ada program (JKN-KIS) ini, saya pernah keluar uang 12 juta untuk operasi usus buntu anak saya. Itu bukan jumlah yang sedikit bagi kami. Saya dan istri sampai pinjam uang ke saudara. Alhamdulillah, sejak ada BPJS kami tidak pernah lagi mengalami hal seperti itu. Lebih tenang lah sekarang kalau sakit,†ucap Khadir Girsang (62) kepada Wartawan di Berastagi beberapa waktu lalu.
Tidak hanya sang anak, Khadir pun pernah merasakan sendiri kebaikan dari program JKN-KIS ini. Pada tahun 2017, Khadir yang kala itu baru pulang dari berladang harus dilarikan ke rumah sakit karena masalah hipertensi.
“Waktu itu saya baru pulang kerja, tiba-tiba dada saya sakit sekali sampai keluar keringat dingin. Langsung dibawa ke UGD RS Mina tetapi karena panik istri jadi lupa bawa kartu KIS. Alhamdulillah pihak Rumah Sakit memberikan waktu 3×24 jam untuk kami ambil kartu itu. Jadilah saya dirawat sebagai pasien BPJS.
Selama 3 hari dirawat yang saya rasakan benar-benar memuaskan. Dokternya rutin kontrol, ruangannya bersih dan nyaman, obat yang diberikan juga sama dengan pasien umum. Jadi kalau ada yang bilang pasien BPJS dibedakan dari pasien umum, saya orang pertama yang bilang anda salah besar,†ujar ayah dari dua orang anak ini sembari tertawa ringan.
“BPJS (JKN-KIS) sudah banyak sekali membantu masyarakat yang sakit. Yang tadinya operasinya harusnya sampai berjuta-juta, dengan adanya BPJS jadi 0 rupiah. Bayangkan kalau BPJS sampai berhenti di tengah jalan, pasti banyak sekali yang kesusahan kalau berobat. Jadi, ayo masyarakat Indonesia kita rutin bayar iuran BPJS, toh ini demi kepentingan kita bersama juga,†tegas Khadir.
(David)