Samosir.Olnewsindonesia, Kamis (22/02)
Dinas Pendidikan kabupaten Samosir Sumatera Utara, mewajibkan kepada seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk melaksanakan “Batak Day”, setiap hari kamis, dengan kriteria ‘Sadari Marhata Batak’ yang artinya, dalam sehari, proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa batak toba.
“Setiap hari kamis, kita menerapkan Batak Day, dan proses belajar dan mengajar disekolah pun harus menggunakan bahasa batak”, ungkap Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pangururan, Enny Naibaho S.Pd, Kamis (22/2)
Dijelaskannya, hal ini merupakan salah satu program dinas pendidikan kabupaten samosir, untuk melestarikan Budaya Batak Toba. Dan anak didik beserta guru pun harus memakai selendang ulos disekolah, setiap hari kamis.
Ditambahkannya, selain memakai ulos dan berbahasa batak toba di sekolah, anak didik juga harus bercerita salah satu legenda batak toba, disaat upacara pagi setiap hari kamis.
Bukan hanya murid yang pakai ulos, guru pun juga harus ikut.
Pada kesempatan yang sama, Tuty boru Sitanggang, siswi SMP Negeri 2 Pangururan, berkesempatan menceritakan cerita rakyat tentang si Borunaitang, disela upacara pagi.
Selanjutnya, oleh ibu kepala sekolah, Enny Naibaho, memberi penjelasan dan penguatan tentang kisah tersebut.
(JuntakStar/Polhut)