Tobasa, OLNEWSindonesia, – Minggu (22/10), Untuk meringankan beban hidup kaum Difabel yang menghuni Panti Asuhan Hepata, Ibu Bupati dan Ibu wakil Bupati Tobasa beserta rombongan Srikandi Tobasa, mengunjungi Yayasan Panti Asuhan Hepata di Desa Sirongit Kecamatan Laguboti Tobasa Sumatera Utara.
“Kita datang kemari (Panti Asuhan Hepata), sebagai bentuk kepedulian sebagai mahluk sosial, dan memacu semangat untuk hidup serta menyetarakan status hidup tanpa membeda-bedakan nya”, ungkap Ibu Rita yang merupakan istri Bupati Tobasa Ir.Darwin Siagian kepada Olnewsindonesia disela kunjungan nya ke Panti Asuhan Hepata, Sabtu(21/10).
Lanjut Rita, dengan kunjungan kita ini, dapat memberikan nilai positif 1kepada para penghuni Panti Asuhan Hepata, yang mana mereka para penghuni panti, berusaha untuk memulihkan segala penderitaan jasmani dan rohani sebelum mereka menjadi penghuni panti asuhan Hepata ini, ujarnya.
Rombongan Ibu Bupati dan Ibu wakil Bupati Tobasa beserta Srikandi Tobasa, terlihat membawa buah tangan sebagai bentuk Tali asih yang akan diberikan kepada para penghuni Panti Asuhan Hepata.
“Panggilan hati lah yang mengantarkan kita datang ke Panti Asuhan Hepata ini, dan kita sedikit membawakan sembako untuk diberikan kepada penghuni panti asuhan, demi meringankan hidup para penghuni Panti, dan sebagai bentuk kepedulian sesama manusia”, Ungkap Rohaya Simanjuntak, mewakili Srikandi yang turut mendampingi kunjungan Ibu Bupati dan Ibu wakil BupatiTobasa kepada OLnewsindonesia.
Dengan adanya kunjungan ini, Ibu Pasaribu yang merupakan pengurus Yayasan Panti Asuhan Hepata, mengucapkan banyak terimah kasih, dan semoga Tuhan selalu mengetuk hati para umat yang lain untuk peduli kepada mereka para penghuni panti.
“Saya terharu dan senang sekali, melihat kedatangan ibu Bupati dan ibu wakil Bupati beserta rombangan, mau mengunjungi panti asuhan ini, semoga dengan apa yang ibu-ibu lakukan ini, Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalas budi baik ibu-ibu semua, dan semua ini menjadi berkat bagi kami semua disini”, ujarnya setelah menerima bantuan sembako.
Semoga dengan kunjungan ibu-ibu ini semua, para penghuni panti pun menjadi semangat, dan tidak merasa terasingkan selama menetap di Panti Asuhan Hepata ini, harap Ibu Pasaribu.
Sekitar 86 orang penghuni panti yang tinggal disini, dirawat, dilayani oleh para pekerja panti. Dari 86 orang tersebut, terdapat 6 kelompok yang dirawat dan dilatih.
Berbagai umur mulai dari umur 1 hingga 60 tahun. Ada yang Tunanetra, Tunarunggu, Tunagrahita, Tunadaksa, dan Tunaganda.
Ibu Bupati juga berpesan kepada pengurus panti asuhan Hepata, jika membutuhkan sesuatu agar datang menghubungi dirinya. “Jika perlu sesuatu, hubungi saya ya bu.?, Kalau bisa datang langsung ke rumah dinas†tegas Ibu Rita. (SMS)