Diduga Ada Permasalahan Disekolah Siswa SMAN Nekat Gantung Diri

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Warga Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo digegerkan atas diketahuinya penemuan sesosok jasat seorang anak gantung diri pada Senin (20/02.2023) sekira pukul 07.00 WIB di area belakang rumah Korban di Desa tersebut.

Awalnya di ketahui Kapolsek Simpang Empat AKP A. Ridwan Harahap, SH menerima Informasi dari Masyarakat bahwa adanya orang meninggal dunia akibat gantung diri di Desa Lingga Kec. Simpang Empat dan atas informasi tersebut Kapolsek Simpang Empat AKP A. Ridwan Harahap, SH, Kanit Reskrim IPDA M. Sitepu, SPKT Polsek Berastagi dan anggota mengecek kebenaran informasi tersebut dan setelah tiba di TKP benar adanya seorang laki – laki dalam kondisi telah meninggal dunia akibat gantung diri.

Sesuai informasi yang diperoleh crew olnewsindonesia.com, Selasa (21/02.2023) sekira pukul 13.00 WIB dari Polsek Simpang Empat bahwa Identitas Korban berinisial SLG (16) warga Dusun 1 Desa Lingga Kec. Simpang Empat dan diketahui oleh saksi K Br Sihotang (46) tak lain adalah ibu Korban.

Kapolsek Simpang Empat AKP Ridwan Harahap mengatakan,” awalnya Senin, (20/02.2023) sekira pukul 07.00 WIB,kita mendapatkan Informasi bahwa adanya warga Dusun 1 Desa Lingga meninggal Dunia akibat gantung diri, lantas kita bersama personil menuju TKP dan setelah tiba di TKP bahwa benar adanya warga Dusun 1 atas inisial SLG yang merupakan, Pelajar SMAN Simpang Empat Kelas XI, Dusun 1 Desa Lingga Kec. Simpang Empat sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan sudah berada di dalam rumah.

Nah, atas keterangan saksi lain Bahari Ginting (57) yang menurunkan korban menerangkan yang bersangkutan memotong tali dengan pisau cutter bahwa ditemukan korban diperkirakan hari Senin 20 Pebruari 2023 sekira pukul 05.00 WIB, di belakang rumah korban tepatnya di tiang penyanggah tanaman labu Jipang (ropah) dan selanjutnya membawa kedalam rumah.

Dan sementara berdasarkan keterangan Ibu Korban sekira Pkl 05.00 WIB tersebut saksi melihat anaknya SLG kebelakang rumah, seperti biasanya anggapan Ibunya bahwa Korban buang air kecil kebelakang rumah, karena terlalu lama di belakang rumah, lebih kurang 45 (empat puluh lima) menit, Ibunya merasa curiga dan kemudian membuka pintu belakang dan melihat anaknya sudah tergantung dengan tali Nilon warna biru atau tali keranjang di bambu tempat jalarnya batang labu Jipang tersebut,” terang Kapolsek yang juga dibenarkan Kanit Reskrimnya Ipda M Sitepu ini.

Lantas, setelah melihat kejadian tersebut orang tua Korban memberitahukan kepada tetangganya Bahari Ginting, dan beberapa saat kemudian Bahari Ginting dan keluarga serta tetangga menurunkan Korban dengan cara memotong tali nilon atau tali keranjang dari leher Korban dan selanjutnya membawa ke dalam rumah, kata Ibu Korban ke pihak Petugas,” jelas Kapolsek ini.

“Korban selama ini sehat sehat tidak ada penyakit akut dan ibu Korban juga menjelaskan Korban beberapa hari tidak masuk sekolah dan sempat menanyakan kenapa tidak masuk sekolah dan Korban menjawab ada permasalahan disekolah dan ibu Korban mengatakan kepada Korban akan bersama sama ke sekolah untuk meyelesaikan permasalahan tersebut,” beber Ridwan Harahap seraya sebutkan keluarga sepakat kalau Korban tidak di otopsi dengan membuat surat pernyataan.

(David)