Kabupaten Karo Terima Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Tahun 2018

Berita Karo – olnewsindonesia,Rabu(19/12)

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Kementerian PP dan PA) bekerjasama dengan Tim independen telah melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) tahun 2018 di Kementerian/Lembaga dan telah ditetapkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota penerima dan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/ Kota. Berdasarkan hasil evaluasi, Pemerintah Kab. Karo salah satu penerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2018.

Hal ini dikatakan Terkelin Brahmana SH saat menerima penghargaan dari Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla, melalui Yohana Susana Yembise sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rabu (19/12) 2018 pukul 10.00 WIB di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, No 6 Jakarta Pusat.

Usai menerima penghargaan ,Terkelin mengucapkan terimakasih atas apa yang saya terima hari ini, semuanya tidak terlepas dari partisipasi dan dorongan lapisan masyarakat Kab. Karo bersinergi bersama lintas OPD Pemda Karo, dan dipenghujung akhir tahun 2018 kita wajib bangga dan bersyukur karena dapat kado dari Wapres RI yaitu penghargaan APE. “

Ket foto  :Bupati Karo Terkelin Brahmana SH saat menerima penghargaan APE  dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan Anak Di istana Wakil Presiden RI Jakarta, Rabu (19/12) 2018
Ket foto :Bupati Karo Terkelin Brahmana SH saat menerima penghargaan APE dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan Anak Di istana Wakil Presiden RI Jakarta, Rabu (19/12) 2018

Disisi lain penghargaan APE hanya bisa diberikan kepada pemerintah daerah yang mampu menunjukkan komitmen tinggi dalam pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) di daerah,” ujarnya didampingi Ketua TP. PKK Kab karo Ny. Sariati Terkelin Brahmana, Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dr. Hartawati dan kepala Bappeda Karo Ir. Nasib Sianturi Msi.

“Namun yang terpenting bukan soal penghargaannya, tapi bagaimana penerapan strategi PUG ini mampu menjawab isu-isu kesenjangan Gender di wilayah Kab. Karo. Terlebih dinas Pemberdayaan Perempuan sebagai salah satu bentuk dalam menjawab isu Gender di masyarakat, sudah cukup banyak dilakukan berorientasi , ” “katanya.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dr Hartawaty mengucapkan terimakasih kepada Bupati Karo telah hadir menerima penghargaan APE ini begitu juga dinas OPD terkait yang sudah ikut mendorong Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai tolak ukur bekerjasama, dan apa yang diimpikan selama ini akhirnya terwujud dimana Pemda Karo diberikan penghargaan oleh Wapres RI yang barusan tadi diterima Bupati Karo,Terang Hartawaty disela sela ikut menyaksikan pemberian APE diruang Istana Negara Wapres.

Lanjutnya, Anugerah Parahita Ekapraya (APE)  adalah sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan Gender melelui strategi Pengarusutamaan Gender (PUG), ” jelasnya.

Dalam kesempatan ini,prestasi yang diraih Pemda Karo melalui dinas PPPA merupakan suatu kado atas kinerja yang kami capai selama ini, sehingga terpilih karena telah memenuhi syarat menerima penghargaan APE, ” tuturnya.

Harapan saya, untuk ditahun berikutnya, mari kita lebih bersinergi lagi dan saling peduli semua Organisasi Perangkat Daerah,(OPD), instansi dan LSM di Kabupaten Karo untuk bekerjasama berupaya mencapai tujuan yang lebih baik lagi, agar dapat menerima Penganugrahan Utama APE ditahun 2019,” imbuhnya.

Dikesempatan lain kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi selaku ketua Pokja PUG (Pengarusutamaan Gender) di kab. Karo menjelaskan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) suatu penghargaan terhadap prakarsa dan prestasi yang dicapai dan menunjukan kondisi dan kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan Gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah,”ungkapnya.

Dalam penilaian saat itu oleh tim pusat terkait Anugerah Parahita Ekapraya (APE) ada kategori 7 (Tujuh) Komponen faktor yang diperhatikan yaitu Komitmen, Kebijakan, Kelembagaan,Sumber Daya Manusia dan Anggaran, Alat Analisis Gender, Data Gender,Partisipasi Masyarakat ,” tutupnya.

(David)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *