Berita Samosir, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Sejak digalakkannya program ‘Batak Day’ oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir, siswa/i beserta guru SD dan SMP diwajibkan setiap hari Kamis memakai selendang dan ulos disekolah.
Program ini bertujuan untuk melestarikan culture budaya Batak Toba.
Seperti di SD Negeri 1 Pangururan, pantauan wartawan terlihat siswa bersama guru manortor bersama, Kamis (17/11/2022).
Saat dikonfirmasi, Loly Siallagan,S.Pd,M.Si menyampaikan program ini masih terus dilaksanakan di SD Negeri 1 Pardomuan I. Selain menggunakan ulos, Manggadong juga diwajibkan.
Kegiatan ini terang Loly, biasanya selalu diawali briefing pagi hari oleh bapak/ibu guru dalam bahasa batak, kemudian mereka manortor bersama, siswa/i SD NEGERI 1 PARDOMUAN I melakukan TOR-TOR SOMBA . Selanjutnya, seluruhnya warga sekolah melaksanakan ‘MANGGADONG’ .
“Manggadong berasal dari kata gadong (umbi) yang diambil dari tanaman ubi jalar ataupun ubi kayu. Manggadong artinya memakan gadong (umbi=ubi), dan ini dilakukan sebelum makan nasi disaat sarapan pagi, baik makan siang ataupun malam dan dulunya ini salah satu tradisi bagi suku batak toba”, ungkap Loly boru Siallagan.
Manggadong kata Loly biasa dilakukan oleh orang batak, yang mana zaman dahulu, pasokan beras atau produksi beras didaerah kawasan pinggiran danau toba sangat minim.
“Demi mengatasi keterbatasan beras, orang tua dulu membiasakan anak anaknya manggadong sebelum makan siang ataupun malam agar kebutuhan beras bisa berkurang dengan kebiasaan manggadong”, kata Loly.
Kegiatan manggadong kembali diterapkan disekolah sebagai salah satu upaya melestarikan budaya kearifan lokal.
“Diwajibkankannya ‘Manggadong’ disekolah, akan sejalan dengan program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila )yang kita laksanakan sesuai dengan Kurikulum Merdeka”, pungkasnya.
(JuntakStar)