Pj Gubernur DKI Ikut Gerakan Jumat Menanam Bersama Anak Penyandang Disabilitas

BERITA, JAKARTA139 Views

Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menggandeng berbagai pihak untuk menambah kawasan hijau di seluruh wilayah dalam upaya adaptasi perubahan iklim. Salah satunya dengan menggandeng Wisma Salesian Don Bosco.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengapresiasi para peserta penanaman pohon yang mayoritas merupakan anak-anak penyandang disabilitas. Dia menilai, semangat para penyandang disabilitas patut dicontoh.

“Hasil karya mereka cukup bagus dan juga mereka berkebun sekaligus sebagian dari terapi juga. Membangkitkan semangat mereka dan menghijaukan Jakarta. Sekaligus mereka belajar menanam dan bertani,” ujar Heru, saat menghadiri Gerakan Jumat Menanam untuk Ketahanan Pangan di lahan Wisma Salesian Don Bosco di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (16/6).

Heru yang saat itu didampingi Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim dan Kepala Dinas Ketahanan, Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati ikut menanam pohon Jeruk Lemon (Citrus limon). Dibarengi dengan penanaman pohon cabai oleh para anak-anak penyandang disabilitas.

“Jadi anak-anak juga belajar proses komposting zero waste di lingkungan sini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati menjelaskan, penanaman pohon dilakukan di lahan milik Wisma Salesian Don Bosco seluas 500 meter persegi. Sebanyak 81 anak-anak berkebutuhan khusus mengikuti kegiatan tersebut.

Eli menyampaikan, peran Pemprov DKI Jakarta salah satunya adalah meningkatkan kepercayaan diri mereka dengan melakukan penanaman pohon.

“Konsepnya dari kebun ini sendiri hasilnya akan dijual. Kita menanam aneka buah-buahan dan sayuran, dukungan Pemprov DKI berupa rak hidroponik dan sarana prasarana lainnya,” kata Eli.

Dia menambahkan, sebanyak 200 pohon yang diserahkan pihaknya berupa pohon jeruk, terung, cabai dan sayuran lainnya.

“Anak-anak tadi perlu diterapi dengan memegang biji-bijian, di samping terapi, para orang tua diberikan kegiatan dengan membuat kerajinan tangan,” tandas Eli.

210