Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI, Suharini Eliawati didampingi Kasudin KPKP Jakarta Timur, Ali Nurdin, Rabu (16/11), memimpin panen 160 buah Melon Golden yang ditanam dengan sistem hidroponik pada lahan urban farming RT 07/10 Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Menurut Eli, penanaman buah Melon dengan sistem hidroponik di perkampungan padat penduduk ini merupakan sesuatu yang istimewa. Kenapa?Karena ini membuktikan bahwa masyarakat Jakarta sudah peduli lingkungan, dan lahan sempit bukan halangan untuk mereka bercocok tanam.
“Ini harus didukung agar berkembang lebih baik lagi. Kita selalu memberikan pembinaan agar mereka lebih inovatif dan hasilnya lebih maksimal,” kata Eli.
Eli mengungkapkan, pihaknya telah bersinergi dengan salah satu perusahaan asuransi untuk membangun green house yang digunakan untuk menanam buah Melon dengan sistem hidroponik pada lahan urban farming ini.
“Selain untuk ketahanan pangan, urban farming ini juga jadi sarana edukasi masyarakat,” ucapnya.
Ketua Yayasan Swara Peduli yang mengelola lahan urban farming ini, Endang Sutisna menjelaskan,penanaman buah Melon di green house seluas 50 meter persegi ini dilakukan sejak Oktober 2021 . Sejak awal bercocok tanam hingga sekarang, mereka sudah lima kali panen Melon.
“Hari ini ada 160 buah Melon yang berhasil dipanen, dengan masing-masing berat per buahnya antara 1 hingga 1,5 kilogram,” katanya, seraya menambahka,n, hasil panen ini langsung dijual ke konsumen.
Dari 500 meter persegi lahan urban farming ini, jelas Endang, lahan yang sudah dimanfaatkan untuk bercocok tanam Melon dengan model hidroponik seluas 50 meter persegi. Kemudian di sebelahnya juga sudah dibangun green house seluas 132 meter persegi yang juga akan digunakan untuk menanam buah Melon dengan hidroponik. Selebihnya akan digunakan untuk menanam aneka jenis sayur mayur.
Disebutkan, di wilayah RT 07/10 Klender yang dikenal dengan Kampung Sumur ini terdapat 500 KK yang 90 persennya profesinya adalah pemulung. Kemudian 20 pemulung di antaranya menjadi anggota komunitas yang dipimpinnya. Mereka juga aktif bercocok tanam.
“Kita ingin menciptakan konsep membangun Kampung Sumur menjadi Kampung Hijau. Ini sekaligus untuk merubah image dari kampung kumuh, Kampung Pemulung menjadi kampung yang hijau dan positif,” ungkap Endang.
210