Tanah Karo.Olnewsindonesia,Sabtu(17/02)
Perayaan Gong Xi Fa Chai) Tahun baru imlek) Ribuan pengunjung kota wisata Berastagi menikmati Liburan, yang datang dari berbagi daerah bahkan Manca Negara, khususnya di Objek wisata Puncak Bukit Gundaling Berastagi.
Tapi sangat disayangkan, Kota pariwisata tersebut terkesan diabaikan oleh pemerintahan Kabupaten Karo, mulai dari Kebersihan dan perawatan penataan disepanjang jalan khususnya trotoar penjalan kaki menuju puncak Bukit Gundaling ditumbuhi rumput liar yang hijau.
“Kalau masing -Â masing para SKPDÂ bekerja sesuai tupoksinya, saya rasa sepanjang jalan dan trotoar menuju Bukit Gundaling, tidak mungkin sempat ditumbuhi rumput liar, ” Ujar Albert Bukit salah seorang pemerhati lingkungan.
Bunga di Berastagi ini sangat dikenal, lanjut Albert, tapi apa yang kita lihat disepanjang jalan Bukit Gundaling tidak ada bunga ditanam yang tertata rapi, bahkan para wisatawan hanya menikmati rumput liar yang tumbuh subur disepanjang jalan.
Hal yang serupa disampaikan salah seorang pelaku wisata, K. Tarigan (40) di Gundaling, Kepada kru media olnewsindonesia, Sabtu (17/2) saat ditemui, menurutnya pengunjung sudah mulai meningkat, hanya penataan perlu ditingkatkan khususnya di sepanjang jalan, “kita malu kalau sepanjang jalan di tumbuhi rumput, apa lagi disepanjang trotoar penjalan kaki, jadi tidak tau lagi kenapa bisa sampai seperti itu,” imbuhnya.
Sementara itu, retribusi masuk ke objek wisata ini lumayan besar, ditambah lagi pengutipan yang berlapis dan pengutipan uang parkir, “apakah dinas Lingkungan Hidup tidak optimal bekerja atau itu tugas siapa, apakah tidak ada dan Perawatan untuk itu.??,” Ujar Tarigan.
Kepala dinas Pariwisata, Ir Mulia Barus, saat di Konfirmasi melalui aplikasi WhastApp seluler miliknya, terkait rumput yang tumbuh disepanjang jalan dan trotoar penjalan kaki menuju puncak Gundaling, mengatakan, “Itu bukan tugas dinas Pariwisata,” jawabnya singkat
(Dasa)