BPJS Kesehatan Dorong Dokter FKTP Melalui Mentoring Spesialis

BERITA, JAKARTA194 Views

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Bentuk dukungan terhadap peningkatan kompetensi dokter umum di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe Kabupaten Karo, bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Dairi mengadakan kegiatan Mentoring Dokter Spesialis kepada seluruh dokter FKTP di wilayah Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat, beberapa waktu lalu Jumat (26/05.2023).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, Nora Duita Manurung, Senin (12/06.2023) menjelaskan bahwa mentoring tersebut diharapkan mampu mendukung optimalisasi pemberian layanan kesehatan kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan diagnosa penyakit yang dapat ditangani di FKTP, terlebih dalam penatalaksanaan Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

“Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan. Ini dilakukan dalam rangka memelihara kesehatan peserta JKN yang terdiagnosa sakit kronis sehingga mereka mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien,” kata Nora.

Nora menuturkan beberapa aktivitas pada Prolanis meliputi konsultasi medis, senam Prolanis atau edukasi klub Prolanis, pemantauan status kesehatan berupa pemeriksaan rutin setiap bulan (GDP/GDPP), pemeriksaan rutin tiga sampai enam bulanan (HbA1c), pemeriksaan rutin enam bulanan kimia darah (microalbuminuria, ureum, kreatinin, kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida), home visit dan pelayanan obat.

“Seluruh kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dari upaya promotif dan preventif yang dilakukan BPJS Kesehatan dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi pesertanya secara komprehensif. Tidak terbatas pada layanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) saja,” kata Nora.

Ditambahkan oleh Nora bahwa program promotif dan preventif menjadi fokus pemerintah dalam transformasi sistem layanan kesehatan tingkat pertama, termasuk di antaranya untuk menekan risiko penyakit hipertensi dan diabetes melitus. Melalui kegiatan mentoring spesialis, diharapkan pengetahuan dokter umum di FKTP dapat memperkaya wawasannya sehingga penatalaksanaan dan penanganan pengobatan di FKTP dapat dilaksanakan sedini mungkin.

Disini Nora menjelaskan, data tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan lima dunia negara dengan jumlah masyarakat terbanyak penderita diabetes melitus. Jumlah penderitanya mencapai 19,5 juta jiwa dengan rerata usia penderita berada pada rentang 20 sampai dengan 79 tahun. Lingkup permasalahan penyakit diabetes di Indonesia meliputi prevalensi diabetes melitus yang meningkat, pencapaian target glikemik yang rendah serta komplikasi penyakit diabetes seperti jantung, amputasi, kebutaan, dan gagal ginjal, bisa berdampak pada meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.

Sementara itu, Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB), Sanata Habeahan menyampaikan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe yang turut berkontribusi dalam pengembangan kompetensi dokter umum di FKTP. Menurutnya, tugas dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk perserta JKN.

“Berbekal ilmu pengetahuan yang kiranya dapat terus dilakukan pengkinian secara mandiri sesuai kemajuan ilmu kedokteran. Kami juga berharap agar BPJS Kesehatan turut berperan dalam peningkatan kompetensi dan pengetahuan para dokter khususnya dokter umum sebagai pelaksana fungsi gate keeper di FKTP,” ungkap Sanata.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Dairi, Edison berharap agar BPJS Kesehatan dapat rutin mengadakan kegiatan sejenis sebagai bentuk perhatiannya mendukung peningkatan pengetahuan dan pemahaman dokter di FKTP terkhusus yang bertugas di desa-desa. Edison juga mengajak seluruh dokter FKTP untuk meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat, termasuk memastikan pasien dapat ditangani sejak dini atau pada kesempatan pertama di FKTP.

(David)