Berita Cariu, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Plt Bupati Kabupaten Bogor Iwan Setiawan menyerahkan secara simbolis polis Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada kelompok tani (Poktan) di Desa Cibatu Tiga, Kecamatan Cariu, Selasa (9/8/22).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus mengembangkan sinergi dan kolaborasi dengan para stakeholder dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM, fasilitasi prasarana sarana, dan manajemen pasca panen, melalui berbagai kegiatan.
Sebelum penjelasan Iwan sempat menanyakan kehadiran para Camat, dan menegur Camat Tanjung Sari Toto dikarenakan memakai Kaca mata Hitam pada saat acara. Menurut Iwan dengan menggunakan kacama hitam seperti koboy. Iwan meminta agar pejabat tidak menggunakan kacamata hitam pada saat menghadiri acara-acara resmi.
Selanjutnya Iwan menjelaskan hari ini secara simbolis Pemkab Bogor bekerjasama dengan seluruh stakeholder, dibantu Kementerian Pertanian dan Dinas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat menyerahkan AUTP kepada petani.
“Sektor pertanian beresiko tinggi mengalami gagal panen, oleh karena itu program AUTP diadakan dalam rangka memberikan jaminan rasa keamanan kepada petani dari ancaman gagal panen akibat bencana alam, hama atau hal lainnya yang berada di luar kendali manusia,†ujar Iwan.
Iwan mengatakan, Asuransi ini 80% dari pemerintah pusat, dan 20% dari APBD. Alhamdulillah kita masih banyak dibantu oleh pusat, dan kegiatan ini bukan hanya untuk di Kecamatan Cariu tapi di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
“Kami juga bersama DPRD Kabupaten Bogor sudah membuat peraturan untuk melindungi para petani, yakni Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Kami mohon dukungan semua pihak agar Perda ini dijalankan dengan sebaik-baiknya, karena tantangannya pasti besar,†kata Iwan.
Ia mengungkapkan, atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bogor kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pertanian RI dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang telah mempercayakan Kabupaten Bogor sebagai lokus tugas pembantuan pemberian AUTP dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
“Dan tentunya terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah turut berkontribusi dalam membangun pertanian di Kabupaten Bogor. Semoga segala upaya bersama yang kita lakukan, dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan daerah, memberikan manfaat sebesar-besarnya dan membawa kemajuan dan kesejahteraan khususnya bagi para petani di Kabupaten Bogor,†ungkap Iwan Setiawan.
Selanjutnya Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Nurhayanti kembali menjelaskan, salah satu program unggulan di Kabupaten Bogor adalah Pancakarsa dan untuk Distanhorbun salah satu program Pancakarsa nya adalah AUTP.
“Pemerintah pusat telah mengalokasikan target kepesertaan anggaran di tahun 2022 seluas 25.000 hektar dengan premi sebesar 80% dibayarkan melalui APBN. Atas target tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah mengalokasikan anggaran yang berasal dari APBD, seluas 10.000 hektar dengan premi sebesar 20%.
Nurhayanti melaporkan bahwa ada beberapa kelompok tani yang melakukan klaim asuransi, diantaranya sembilan kelompok tani yang mengajukan klaim akibat hama penyakit dan banjir bandang di Kabupaten Bogor dengan jumlah dana Rp 442.020.000. Insyaallah hari ini akan diserahkan simbolisnya.
“Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan penyerahan AUTP hari ini, dapat mengantisipasi kegagalan panen dan memberikan ganti rugi akibat kerugian petani sehingga keberlangsungan usaha tani dapat terjamin,†tuturnya.
Untuk diketahui, pada hari ini juga diserahkan hasil pembangunan jaringan irigasi dari APBN kepada sebanyak 15 Poktan yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh petani secara swadaya di 15 kelompok tani. Juga dilaksanakan simbolis pemberian KUR kepada Poktan yang ada dari Bank BJB. Penyerahan KUR ini merupakan bagian fasilitasi pembiayaan bagi petani dalam mengembangkan usaha pertanian yang usahanya dinilai layak.
Yudhi K & Joner T