Oknum Guru Sebut Murid Dengan Kata Kata Monyet Dan Kambing,Puluhan Orang Tua Siswa Demo Sekolah

Berita Karo.OLNewsindonesia,Senin(09/09)

Guru hendaknya memahami semua aspek pribadi peserta didik baik fisik maupun psikis dan mengenal, memahami tingkat perkembangan peserta didiknya yang meliputi kebutuhan, pribadi, kecakapan, kesehatan mentalnya, dan lain sebagainya.

Namun hal tersebut tidak demikian yang dilakukan oknum Guru R. Br Sembiring yang bertugas di SD Negeri 1 Desa Sukanalu, Kec. Barus Jahe, Kab.Karo, Provinsi Sumatera Utara . Sebagai Wali Kelas 1(satu) di sekolah tersebut, sudah 3 kali di demo oleh Orang Tua /Wali Murid , ke pihak sekolah, karena ulahnya (R. Br Sembiring) yang kerap berkata kotor, tak ber etika dan pernah juga berkelahi dengan sesama tenaga pendidik (Guru) disekolah hingga kepala salah seorang guru kelas 3 (tiga) ,Br Karo Sekali hingga berdarah dan hal itu dilakukan nya dihadapan para peserta didik, “ungkap puluhan wali murid saat mendatangi ruang kantor kepala sekolah SD N 1 Sukanalu.

Untuk meredam permasalahan yang ada, Dr Drs Edy Surianta Surbakti Mpd Kadis Pendidikan Kab.Karo didampingi Kabid SD Parlindungan Gurusinga dan Bahtera Ginting yang menjabat sebagai Pengawas Sekolah, mendatangi langsung SD Negeri 1 Sukanalu dan melakukan upaya musyawarah di ruang rapat Guru disaksikan kepala sekolah SD Negeri 1 Sukanalu Normalinda br Sembiring beserta puluhan Wali Murid . Senin (09/09) 2019 Pukul 11:00 WIB.

Ket foto : Perwakilan puluhan Orang Tua / Wali Murid saat rapat bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo di ruang rapat guru SD Negeri 1 Sukanalu Kec Barusjahe Kabupaten Karo, Senin, (09/09) 2019.
Ket foto : Perwakilan puluhan Orang Tua / Wali Murid saat rapat bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo di ruang rapat guru SD Negeri 1 Sukanalu Kec Barusjahe Kabupaten Karo, Senin, (09/09) 2019.

Menyikapi persoalan tersebut ,Drs.Edy Surianta Surbakti M.pd saat di mintai tanggapan nya di lokasi SDN 1 Sukanalu, kepada wartawan mengatakan,”hal ini sangat kita sayangkan terjadi di sekolah, seharusnya sebagai pendidik dapat memberikan contoh yang baik atau menjadi suriteladan kepada murid dan ber etika baik selaku orang yang berpendidikan,”jelas Kadis.

Kadis juga mengaku pihaknya sebelumnya telah menerima laporan adanya permasalahan di sekolah tersebut. Dirinya menyebutkan, setelah dilakukan mediasi antar masyarakat dengan pihak sekolah, telah mendapatkan beberapa titik tengah. Pada pertemuan tadi pihaknya akan melakukan proses pengawasan dengan secara intensif. Dirinya menyebutkan, pihaknya juga akan menempatkan petugas pengawas sekolah selama satu bulan ke depan.

Kita minta masyarakat bersabar, karena sekarang akan kita lakukan pengawas secara intensif di sini. Kita juga enggak bisa langsung memindahkan jika ada guru yang bermasalah. Nanti takutnya untuk guru yang mau pindah, malah jadi modus mencari masalah juga,” katanya.

Eddi mengatakan, dirinya juga meminta kepada oknum Guru yang dimaksud dan seluruh Guru untuk lebih menjaga etika. Baik dengan sesama Guru , maupun kepada seluruh siswa. Dirinya mengatakan, selama sebulan ini sekolah dan Guru yang bersangkutan akan terus dilakukan pengawasan. Kalau memang nantinya ada masalah lagi langsung kita lakukan tindakan tegas. Tapi ya, kita kan maunya jangan sampai ada kejadian lagi,” ungkap Kadis.

Selain mediasi antara masyarakat dan Guru , dirinya juga melakukan mediasi antara kedua Guru yang sempat terlibat permasalahan. Dirinya mengimbau agar jika ada permasalahan, hendaknya dibicarakan secara langsung dan dengan kepala dingin.

Lebih lanjut, Kadis mengatakan hendaknya sekolah juga bersifat lebih terbuka kepada Orangtua Siswa . Agar jika ada informasi dan permasalahan di sekolah, wali murid dapat mengetahui hal tersebut.

Abram Sitepu seorang perwakilan orang tua siswa menjelaskan, “sudah sering oknum Guru atas nama R. Br Sembiring membuat onar dengan memukul kepala salah seorang Guru Br Karo Sekali Guru kelas 3 (tiga) yang juga sama sama tenaga pendidik disekolah, dengan menggunakan Batu dan mengakibat kepala oknum Guru Br Karo sekali pecah dan bersimbah darah, kira kira kejadian itu kurang lebih 2(dua) minggu yang lalu, tak hanya itu saja, sudah sering kami dengar pengaduan anak anak kami bahwa R. Br Sembiring juga kerap menyebut anak kami disekolah dengan sebutan binatang, Kambing dan monyet ,” terangnya dan diamini Wali Murid lainnya.

Apabila oknum Guru tersebut mengulang kembali perbuatannya, Dinas Pendidikan Kabupaten Karo juga masih tetap mempertahankan keberadaan oknum Guru ASN atas nama R. Br Sembiring tersebut mengabdi di sekolah ini. Maka kami para Wali Murid sepakat untuk mengajukan perpindahan sekolah anak anak kami, keluar Desa Sukanalu ini,” kesal Abram Sitepu.

(David)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *