Penderita HIV Di Karo Meningkat, Irna Safrina Meliala : Segera Lakukan Test Sukarela Di Klinik VCT

Berita Karo.OLNewsindonesia,Kamis(03/10)

Berdasarkan data RSU Kabanjahe yang diutarakan Dirut RSU Kabanjahe dr Arjuna Wijaya melalui Kepala Ruangan VCT (Voluntary Counseling and Testing), Terkelin Br Tarigan SKep, yang menangani penyakit HIV, Rabu (02/10)2019, sejak Januari hingga pertengahan akhir September 2019 ini , penderita/pengidap (reaktif) HIV (Human Immunodeficiency Virus) bertambah 71 (tujuh puluh satu) orang di Kabupaten Karo.

Jumlah ini diketahui dari ratusan orang yang sudah melakukan test pemeriksaan ke RSU Kabanjahe. Dari jumlah tersebut rata rata pengidap HIV menjalani pengobatan dan perawatan di RSU Kabanjahe dan Virus ini belum bisa dibunuh, tetapi dijaga supaya tidak berkembang,” katanya.

Dirincinya, sepanjang tahun 2016, ada sebanyak 102 orang yang terinveksi positif. Sementara pada tahun 2017, jumlah penderita positif HIV bertambah sebanyak 98 orang. Kemudian pada tahun 2018 bertambah sebanyak 98 orang.  “Jadi jika ditotal seluruhnya sejak tahun 2016 hingga sekarang, penderita HIV di Kabupaten Karo sejumlah 384 orang. Namun katanya, hal ini belum data yang global, sebab tiap tiap Puskesmas di Kecamatan sudah membuka layanan pemeriksaan penyakit HIV. “Ini data yang periksa dan kita layani di RSU Kabanjahe saja,” katanya.

Ket foto : Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala (kanan pakai kacamata) saat mendampingi Wakil Bupati Karo di Puskesmas Berastagi.
Ket foto : Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala (kanan pakai kacamata) saat mendampingi Wakil Bupati Karo di Puskesmas Berastagi.

Lanjutnya, dari tahun 2015 hingga sekarang, dari jumlah tersebut sebanyak 69 orang sudah meninggal, kemudian sebanyak 34 orang lost follow up. “Penularannya paling banyak dari hubungan sex bebas dan gonta ganti jarum suntik Narkoba. Jadi jika hanya interaksi sosial, diyakini belum mampu menjadi penularan. Untuk itu kita jangan mengucilkan dan menjauhi mereka yang terinveksi,” katanya.

Maka ia menghimbau dan menganjurkan siapa siapa saja yang sudah pernah melakukan perbuatan menyimpang atau bahkan berhubungan seksual dengan pasangan alangkah baiknya untuk memeriksakan diri demi kesehatan bersama. Kemudian, ia juga menyebut alat test serta tata cara pengobatan HIV di RSU Kabanjahe sudah sangat memadai, bagus dan lengkap,” katanya.

Untuk itu, bagi warga Karo,  pihaknya menganjurkan supaya melakukan pemeriksaan dan pengobatan di RSU Kabanjahe, sehingga cost pengobatan tidak terlalu tinggi bila dibandingkan ke ibukota.  “Untuk peserta BPJS, tes HIV nya saja digratiskan. Yang berbayar apabila ada penyakit penyertaannya seperti AIDS, batuk demam dan penyakit lainnya,” katanya.

Saat crew Olnewsindonesia.com mengkonfirmasi Kadis Kesehatan Kabupaten Karo drg. Irna Safrina Meliala Kamis (03/10) 2019 sekira pukul 13.40 WIB, membenarkan hal tersebut, Kadis mengatakan dan sekaligus menghimbau bagi orang – orang yang beresiko tinggi terkena HIV agar melakukan testing sukarela di klinik – klinik VCT yang tersedia di Puskesmas, jadi disini yang disebut orang beresiko tinggi adalah orang yang suka berganti ganti pasangan, memakai jarum suntik bergantian, ini biasanya bagi pemakai Narkoba suntik,”jelasnya.

Jadi saya pesanan sekali lagi, segeralah lakukan pemeriksaan HIV kepada Ibu – Ibu hamil dan pasien TbC, kita juga terus mengaktifkan kembali klinik klinik VCT dan melakukan screening pada pasien IMS (Infeksi Menular Seksual) untuk mendeteksi lebih dini, agar dapat meminimalisir penyeberangannya, “ujar Kadis yang energik tersebut.

Sementara itu kepala ruangan VCT Terkelin Br. Tarigan kembali menambahkan kalau belakangan ini kesadaran warga untuk periksa HIV semakin tinggi. “Dulu orang malu dan minder, sekarang sudah biasa dan itu yang kita harapkan sehingga penyakitnya dapat kita tangani dan obati, ” tutupnya.

(David)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *