Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Untuk menyamakan persepsi tentang pengelolaan penyakit kronis di Kabupaten Karo, BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe melaksanakan Monitoring Evaluasi Skrining dan Pelaksanaan Program Pelayanan Kronis (Prolanis) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kabupaten Karo, Jumat (11/08.2023) lalu, dimana giat ini tak lain agar peserta Program JKN dapat mendapatkan pelayanan yang optimal.
“Fokus pertemuan kali ini membahas Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) yang merupakan indikator untuk mengetahui optimalisasi Penatalaksanaan Prolanis oleh FKTP dalam menjaga kadar gula darah puasa bagi pasien diabetes melitus tipe dua atau tekanan darah bagi pasien hipertensi,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, Nora Duita Manurung, ketika dikonfirmasi, Rabu (30/08.2023).
Menurut Nora, RPPT diabetes melitus maupun hipertensi dapat dihitung menggunakan rumus jumlah peserta diabetes melitus/hipertensi terkendali dibagi jumlah Peserta terdaftar di FKTP dengan diagnosa diabetes melitus/hipertensi dikali 100 persen dengan target perolehan lebih besar atau sama dengan 5 persen. Kriteria terkendali mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi dengan nilai terkendali diabetes melitus mengacu pada Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia Tahun 2015 oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), sedangkan nilai terkendali hipertensi mengacu pada Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 oleh Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI).
“Untuk mendapatkan hasil penilaian RPPT, FKTP wajib mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah pasien Prolanis di Aplikasi P-Care melalui menu entri data, kemudian pilih sub menu Prolanis dan entri peserta Prolanis. Pada menu Daftar Klub Prolanis akan muncul data nama klub hipertensi dan diabetes melitus yang sebelumnya pernah dibuat oleh petugas FKTP,” katanya.
Nora menyampaikan bahwa berdasarkan data bulan Juli 2023, total capaian RPPT Kabupaten Karo sudah mencapai 5,73 persen. Capaian ini sudah termasuk dari Puskesmas dan non Puskesmas. RPPT tertinggi dari kriteria FKTP Puskesmas di raih oleh Puskesmas Korpri dengan angka capaian 24,91 persen sedangkan dengan kriteria FKTP Non Puskesmas capaian tertingggi diraih oleh Klinik Pratama J Sembiring dengan perolehan 21,62 persen.
“Kami sangat mengapresiasi seluruh FKTP yang telah berkontribusi aktif dalam upaya terselenggaranya program promotif preventif, khususnya Prolanis bagi peserta JKN. Tentunya kami BPJS Kesehatan tidak dapat bekerja sendiri, kami butuh bantuan dari FKTP selaku gerbang pertama atau gatekeeper bagi peserta JKN,†terang Nora.
Menurut Nora, kebijakan pembiayaan kelompok Prolanis juga telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dapat memotivasi FKTP dalam upaya peningkatan pelayanan promotif preventif bagi peserta JKN. Kebijakan pembiayaan tersebut meliputi pembiayaan edukasi kesehatan Prolanis, aktivitas fisik Prolanis, administrasi klaim, dan pembayaran klaim.
Lanjut Nora ini lagi, harapannya agar seluruh FKTP melakukan koordinasi internal dalam penyediaan alat dan stik tes gula darah, mengedukasi dan melakukan pemeriksaan rutin kepada peserta Prolanis minimal satu kali dalam sebulan, koordinasi dengan dokter untuk melakukan evaluasi pengobatan, dan mendaftarkan sebagai peserta Program Rujuk Balik (PRB) untuk obat per bulan. FKTP juga agar mendaftarkan sebagai peserta klub untuk peserta Prolanis yang ingin ikut kegiatan seperti senam dan edukasi, dan melakukan validasi peserta Prolanis yang terdaftar di suatu klub Prolanis FKTP.
Perwakilan Klinik Pratama Yoreskitha, Eva Veronika dalam pertemuan saat itu, turut membagikan tips dan trik bagaimana cara agar capaian RPTT mereka dapat terkendali. Ia menjelaskan bahwa pihaknya rutin melaksanakan pemeriksaan bagi peserta JKN yang terdiagnosa diabetes melitus maupun hipertensi.
“Jangan lupa mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah di Aplikasi P-Care serta daftarkan pesertanya ke dalam klub prolanis. Edukasi juga agar peserta rutin konsultasi dan melaksanakan pemeriksaan kesehatan minimal satu kali dalam sebulan, mengikuti kegiatan edukasi kesehatan, senam Prolanis serta mengevaluasi status kesehatan mereka sebulan sekali. Tidak mudah akan tetapi dengan rutin melaksanakan tips dan trik tersebut tidak hanya capaian RPPT yang terkendali akan tetapi peserta pun menjadi lebih stabil kesehatannya dengan adanya program promotif preventif ini,†ujar Eva tersebut.
(David)