Dinas Kesehatan Dairi Bersama BPJS Kesehatan Giatkan Prolanis Tingkat Pertama

Berita Dairi, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com 

Memasuki tahun kesepuluh penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), manfaat berupa perlindungan finansial maupun peningkatan mutu layanan kesehatan kian dirasakan langsung oleh masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan peserta JKN, BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi berupaya menggiatkan pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, Nora Manurung mengatakan bahwa Prolanis merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan guna pemeliharaan kesehatan peserta JKN. Khususnya pasien JKN yang menderita penyakit kronis, sehingga mereka bisa mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. 

“Peserta JKN yang terdiagnosa penyakit kronis dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang dapat mengikuti Prolanis. Selanjutnya akan dibentuk kelompok paguyuban kecil yang dikelola oleh masing-masing FKTP dengan berbagai kegiatan rutin. Dengan keikutsertaan peserta Prolanis, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup sekaligus kualitas kesehatannya melalui berbagai aktivitas bersama. Banyak kegiatan yang kita lakukan di Prolanis, di antaranya fisik, edukasi, diskusi dan sharing pengalaman dari peserta yang penyakit kronisnya sudah terkendali,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, Nora Duita Manurung pada acara Monitoring dan Evaluasi Skrining Serta Pelaksanaan Prolanis beberapa waktu lalu.

Adapun aktivitas Prolanis terebut meliputi konsultasi medis, senam Prolanis atau edukasi klub Prolanis, pemantauan status kesehatan berupa pemeriksaan rutin setiap bulan (GDP/GDPP), pemeriksaan rutin tiga sampai enam bulanan (HbA1c), pemeriksaan rutin enam  bulanan kimia darah (microalbuminuria, ureum, kreatinin, kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida), home visit dan pelayanan obat.

Menurut Nora, langkah awal mendorong keikutsertaan dalam Prolanis adalah advokasi peserta oleh pemangku kepentingan dalam melakukan pengisian skrining riwayat kesehatan sehingga dapat diketahui sedini mungkin potensi risiko berbagai penyakit kronis. Contohnya, diabetes melitus, hipertensi, gagal ginjal kronis dan jantung koroner.

“Skrining diperuntukkan bagi perserta JKN berusia 15 tahun ke atas dan diharapkan dapat dilaksanakan rutin satu kali setahun. Misalnya sesaat sebelum mengakses pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), peserta JKN dapat secara mandiri mengisi skrining melalui Aplikasi Mobile JKN, Chat Assisten JKN (CHIKA), atau dibantu oleh petugas di FKTP menggunakan Aplikasi P-Care FKTP,” jelasnya.

Lebih lanjut Nora juga mengimbau setiap FKTP yang sudah memiliki data peserta penyakit kronis agar segera membentuk klub Prolanis dengan keanggotaan berkisar 15 orang peserta diabetes melitus dan hipertensi yang sudah stabil. Dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan oleh Prolanis FKTP berpedoman pada aktivitas Prolanis yang tersedia sesuai kompetensi dan kewenangannya.

“Setelah klubnya terbentuk dan kegiatan pada Prolanis dilaksanakan, FKTP dapat mengajukan pembebanan biaya aktivitas kelompok Prolanis sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku kepada BPJS Kesehatan secara periodik. Tentu harus dengan memperhatikan masa kadaluarsa pengajuan biaya, yaitu selambatnya tiga bulan sejak kegiatan dilakukan,” terang Nora.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Dairi Henry Manik mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan dalam rangka evaluasi implementasi Prolanis di Kabupaten Dairi. Ia berharap ke depan kinerja yang dihasilkan akan semakin baik sehingga semangat sebagai gate keeper bagi peserta penyandang penyakit kronis dapat terus memberikan motivasi guna meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Dengan adanya pelayanan terpadu terhadap peserta penyakit kronis melalui Prolanis, diharapkan peserta JKN semakin mandiri menyadari sejak dini penyakit yang dideritanya termasuk langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menjaga supaya kondisinya terkendali. Termasuk guna meningkatkan kualitas kesehatan pribadinya. Dengan demikian, kita harapkan peningkatan kesehatan masyarakat secara umum dapat terwujud di wilayah Kabupaten Dairi,” ujar Henry.

Kepada jajaran FKTP, khususnya Puskesmas, ia menginstruksikan agar dapat segera membentuk Tim Prolanis Terpadu yang terdiri dari dokter, perawat, atau tenaga kesehatan lainnya yang akan bertugas sebagai pengelola Prolanis. 

(David)