Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat akan melakukan tiga rencana aksi untuk melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Grand Indonesia, Jalan M Mashabi atau yang dulu dikenal dengan Jalan Kebon Kacang Raya, Kecamatan Tanah Abang.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, ketiga rencana aksi itu meliputi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
“Untuk rencana aksi jangka pendek, Satpol PP akan melakukan penjagaan di lokasi agar PKL tidak berjualan di badan jalan sehingga memicu terjadinya kemacetan. Kita bentuk posko di sana,” ujarnya, Selasa (6/12).
Dhany menjelaskan, dalam rencana aksi jangka menengah akan dilakukan rancangan pembangunan skybridge yang juga berfungsi sebagai tempat relokasi para PKL.
“Untuk jangka panjangnya tentu adalah proses pembangunan dan penempatan PKL di situ. Nantinya, skybridge ini juga bisa digunakan untuk menampung kendaraan parkir. Dari sisi pembiayaan Perumda Pembangunan Sarana Jaya sudah menyampaikan kesanggupan,” terangnya.
Menurutnya, Pemkot Jakarta Pusat berkomitmen untuk mengatasi persoalan PKL ini secara humanis. Artinya, mereka tetap bisa melakukan kegiatan usaha tanpa harus melanggar aturan.
“Kita sudah lakukan mapping atau pendataan, ada sekitar 200 PKL di sana. Kita sudah coba koordinasikan dengan pihak-pihak terkait termasuk di situ jajaran atau pimpinan dari Plaza Indonesia, Grand Indonesia, untuk bersama-sama mencari solusi penataan kawasan di area Jalan M Mashabi,” bebernya.
Dikatakan Dhany, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Sudin PPKUKM Jakarta Pusat, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Satpol PP DKI Jakarta, PD Pasar Jaya dan PT MRT Jakarta.
“Kawasan ini akan dikembangkan menjadi Transit Oriented Development (TOD),” ungkapnya.
Ia menambahkan, skybridge nantinya akan menghubungkan beberapa mal. Terutama Plaza Indonesia, Grand Indonesia dan Thamrin City. Ketiganya bisa diakses dengan mudah ketika skybridge terbangun.
“Jadi ada penataan-penataan yang sifatnya komprehensif bukan hanya satu memindahkan pedagang, tetapi justru yang lebih besar dari itu,” tandasnya.
210