Twitter Diperintahkan Untuk Memberikan 9000 Akun Kepada Elon Musk Untuk Diuji

Berita Teknologi, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Drama akuisisi Twitter oleh Elon Musk tampaknya belum berakhir, di mana baru-baru ini, perusahaan platform media sosial itu diperintahkan oleh Pengadilan Delaware untuk memberikan sampel data pengguna yang telah diaudit kepada individu terkaya di dunia. dunia untuk menguji keakuratan jumlah pengguna.

Beberapa bulan lalu, Elon Musk terlihat tertarik mengambil alih Twitter senilai $44 miliar. Segera setelah itu, dia mengatakan bahwa dia ingin data pengguna Twitter untuk melihat sendiri apakah platform itu diisi dengan bot spam atau tidak.

CEO Twitter mengatakan bahwa data tersebut tidak dapat diberikan kepadanya karena terlalu banyak dan akan menimbulkan masalah kepercayaan karena data tersebut dapat dengan mudah disalahgunakan. Elon Musk kemudian mengatakan bahwa dia tidak membeli Twitter, dan ini menyebabkan kedua belah pihak bertengkar di pengadilan sekarang.

Baru-baru ini, pengadilan Delaware mengatakan bahwa permintaan Elon Musk untuk semua data pengguna Twitter tidak masuk akal karena terlalu banyak dan tidak ada alasan mengapa itu harus diberikan kepadanya.

Meski begitu, Twitter tetap diinstruksikan untuk memberikan 9000 akun pengguna acak yang telah diaudit kepada Elon Musk dengan tujuan untuk mengecek apakah platform tersebut benar-benar dipenuhi akun bot atau tidak.

Twitter diberi waktu dua minggu untuk memberikan data pengguna ini kepada Elon Musk, dan diharapkan proses akuisisi perusahaan akan berlanjut setelah puas dengan konfirmasi bahwa Twitter tidak diisi dengan akun bot yang diduga.

Sumber : Reuters

210