Cileungsi OLNEWSINDONESIA.
Meski kelulusan SMA/SMK/MA dan SMP/MTs baru diumumkan, namun para orangtua/wali murid sudah mengambil ancang-ancang mendaftarkan anaknya di sekolah-sekolah favorit.
Bahkan, sejumlah orangtua sudah mendatangi sekolah-sekolah tertentu dan menanyakan jadwal penerimaan murid baru.
Program Pemerintah wajib belajar 9 tahun sampai 12 tahun diseluruh Indonesia merupakan usaha Pemerintah untuk membebaskan bangsa Indonesia dari kungkungan kebodohan dan kemiskinan. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 di amandemen dan pasal 31 UUD 1945 yang berbunyi Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang.
Saat ini seluruh sekolah dari mulai tingkat dasar, menengah maupun menengah atas sudah berjalan sebagai mana aturannya. Tapi yang disayangkan diTingkat SMP ada yang menyalahi aturan, salah satunya SMPN 1 Cileungsi Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor diduga pilih kasih dalam proses seleksi penerimaan siswanya yang melalui jalur Online, Prestasi maupun Zona.
Kepada OLNEWSINDONESIA salah satu orang tua Wali Murid Menceritakan keluh kesahnya ” saya bingung, tempat tinggal saya yang berjarak hanya kurang lebih 300 M dengan Desa tidak dapat diterima disekolah SMPN 1 Cileungsi ini. Saya bukan orang yang tinggal diam saja, akhirnya saya pun memasukan anak saya ke sekolah swasta dan melaporkan hal ini kepada Wartawan OLNEWSINDONESIA.
Ditambahkannya, padahal dirinya ingin sekali memasukan anaknya kesekolah negeri. Bahkan beberapa dari temannya memasukan anaknya kesekolah Negeri sampai keluar Wilayah yang terpenting anaknya masuk ke ekolah Negeri.
Seharusnya sekolah lebih memprioritaskan siswa yang berdekatan dengan lingkungan sekolah dan kecamatan Cileungsi bukannya menerima siswa dari luar Wilayah Kabupaten Bogor tuturnya Kepada OLNEWSINDONESIA.
Sedangkan Kepala Sekolah SMPN 1 Cileungsi Jurisman ketika ditemui oleh pihak OLNEWSINDONESIA tentang adanya keluhan dari salah satu orang tua wali murid tersebut yang tidak terima disekolah yang dipimpinnya kepada OLNEWSINDONESIA mengklarifikasi SMPN 1 Cileungsi menerima pendaftaran siswa baru sebanyak 864 murid yang terbagi dalam Jalur Ampirmasi 25 orang, Jalur Prestasi 20 orang, Jalur Luar Kabupaten 36 orang dan Jalur ONLINE 243 orang sedangkan setiap kelas berjumlah sebanyak 36 orang jadi keseluruhan 360 siswa 10 rombel dan itu sudah dilaksanakan sesuai aturan. tungkasnya
Ketika ditanyakan OLNEWSINDONESIA kenapa menerima dari luar Kabupaten Bogor, padahal disekitar lingkungan sekolah masih banyak anak-anak bangsa ini yang ingin bersekolah di SMPN 1 Cileungsi Jurisman mengatakan saya hanya mengikuti Juklak/Juknis yang diterapkan saja oleh Pemerintah Daerah. Terangnya
Sedangkan Pemerhati Pendidikan Bogor Timur Sabar Aman. SH. Ketika dimintai tanggapannya prihal tersebut mengatakan seharusnya Kepala Sekolah Memprioritaskan siswa yang berdekatan dengans ekolah terlebih dahulu. Apalagi masih banyaknya minat siswa didekat lingkungan sekolah yang ingin kesekolah tersebut, bukannya menerima siswa dari luar Kabupaten Bogor terlebih dahulu ucapnya c.
Sabar menambahkan apalagi sampai ada siswa yang dari Kabupaten Bogor pindah keluar Kabupaten hanya gara-gara masalah seperti ini. itu kan tidak masuk diakal. katanya
Menurut Sabar kalau diluar Kabupaten Bogor sudah tidak ada sekolah lagi baru bisa saja seperti itu sehingga Kabupaten Bogor menerima siswa dari luar Kabupaten Bogor. Saat ini akan menjadi agenda kami untuk mempertanyakan hal tersebut ke Pemerintah Kabupaten Bogor.Tungkasnya kepada OLNEWSINDONESIA
Sabar Aman. SH. yang juga Sekjend LSM Penjara Indonesia di Kabupaten Bogor kepada OLNEWSINDONESIA menuturkan bahwa dirinya dalah waktu dekat ini akan melayangkan surat ke sekolah SMPN 1 Cileungsi untuk Audensi tentang proses penerimaan siswa Baru di Sekolah tersebut. (JON)
editing : INONK