Berita Karo.OLNewsindonesia,Selasa(11/06)
Pasca Lebaran H+4 kemarin Wisatawan dan Turis padati pengunjung ke kota Berastagi sekitarnya yang terkenal sebagai kota wisata ,hal ini terlihat dibeberapa titik seperti objek wisata Gundaling , Taman Mejuah Juah , Pajak Buah , Tongging Sipisopiso , dan Fundland Mikie Holiday serta lokasi wisata lainnya .
Membeludaknya tamu tersebut menyebabkan sejumlah ruas jalan mulai dari Tongkoh – Berastagi macat, karena adanya penambahan volume kendaraan para tamu yang lebih dominan banyak menggunakan roda empat ketimbang roda dua.
Dimana , hal ini jelas terlihat titik puncak kemacatan terdapat didepan Hotel Mikie Holiday pada Minggu kemarin (08/06) 2019 , sehingga antisipasi ini kita perlukan jalur alternatif mengurai kemacatan minimal dekat Hotel Mikie Holiday kendaraan susah dapat kita rekayasa agar tidak berjam jam dari Tongkoh – Berastagi atau sebaliknya, ” kata Terkelin Brahmana disela sela meninjau jalan alternatif di desa Peceren (Deleng Singkut ) Kec . Berastagi, Selasa (11/06) 2019 pukul 15.00 WIB .
Menurut Bupati Karo jalan ini kita tinjau karena saya bersama keluarga saat pulang dari Mikie Holiday pada Minggu (08/06) 2019 kemarin dalam nikmati liburan Lebaran , hendak ke Kabanjahe, tidak bisa melewati jalur kearah Berastagi karena antrian kendaraan sepanjang 2 km sudah terjebak, kendaraan jalan pun sangat sulit, sehingga saya ambil jalur balik dari jalur Dolat Rakyat menuju arah Sampun – Bukit – Seberaya – Tigapanah tembus Kabanjahe, ” sebutnya.
Dasar inilah , sekarang kita tinjau agar kedepan jalan kearah Berastagi dari Tongkoh supaya tidak seperti yang kita ketahui (macat) , ini juga sekaligus antisipasi Even Festival Pesta Bunga dan Buah yang di gelar bulan Juli 2019 ini oleh Pemkab Karo.
Untuk itu, segera akan kita benahi dulu jalan alternatif Peceren ini tembus ke simpang Pelawi Tongkoh, dalam arti kata kita bersihkan dan dibuldoser sekitar jalan, dan untuk sementara akan kita timbun yang berlubang agar kendaraan dapat lewat, sehingga mengurai kemacatan nantinya, ” ujar Bupati.
Intinya, kedepan PUPR dan Bappeda selaku teknisnya segera adakan pembersihan sebelum dalam P-APBD 2019 tampung anggaran peningkatan jalan ini,” jelasnya.
Sementara Kepala Bappeda Ir. Nasib Sianturi Msi mengatakan akan segera berkordinasi dengan Kadus Peceren dan perangkat desa untuk meminta surat pernyataan bagi pemilik lahan ladang pertanian sekitar kiri kanan jalan, setelah ada surat ini maka keesokan harinya kita turunkan alat berat untuk adakan pembersihan, “ungkapnya.
Pembersihan ini kita lakukan untuk mendorong tanah dan pelebaran jalan agar bersih dan jalan yang berlubang akan kita timbun pakai pasir nantinya, sebab jalan ini sudah ada lebarnya 3 (tiga) meter sekarang dan panjangnya ada sekitar 500 meter, menurutnya Ia akan mengusahakan agar dapat diberlakukan rekayasa Lalin nantinya bulan Juli saat Even Nasional Festival Pesta Bunga dan Buah terselenggara di kota Berastagi, ” terangnya .
Lalu rekayasa Lalin ini nantinya pihak Sat Lantas Polres Karo bersama Dishub Kab. Karo akan kita infokan jika jalan ini sudah dapat dilalui, namun demikian kita bersabar dulu, karena kita masih menunggu surat dari pembebasan tidak keberatan dari warga, ” imbuh Sianturi.
Masih di tempat yang sama, Sadarman Tarigan selaku perangkat desa Peceren Sempajaya mengemukakan bahwa jalan Deleng Singkut ini sebenarnya dari dulu sudah dibebaskan oleh pemerintah, seingat saya jalan ini lebar 8 (delapan) meter milik pemerintah,” katanya.
Kendati, tidak diurus dan dirawat pemeliharaan oleh dinas PUPR Kab . Karo akhirnya pinggir kiri – kanan jalan ini diserobot warga dan dijadikan sebagai lahan pertanian untuk ditanami, lain itu tidak ada, ” ujarnya.
Untuk itu, jika Pemkab karo ingin meminta surat pernyataan dari warga untuk akses pembersihan kedepan, maka hal ini akan saya usahakan, dan tidak masalah, sebab warga juga senang jika ada kepedulian Pemkab untuk memelihara kembali jalan ini, yang sekian tahun tidak ditata dan dirawat. Iya,dalam waktu tiga hari kedepan saya akan ambil semuanya surat tersebut, semuanya akan beres dan akan saya serahkan ke Bappeda nantinya,” tandasnya.
Hal senada dikatakan Kepala Dusun (Kadus ) IV Desa Peceren Sempajaya Kec . Berastagi Ahmad Karo akan membantu mensosialisasikan kepada warga rencana Pemkab Karo tersebut, ” ucapnya.
Lanjutnya, jika hal ini dapat terlaksana kami warga sangat berterimakasih, sebab selama ini pas liburan, atau hari Sabtu dan Minggu Desa Peceren sering terjadi antrian panjang yang mengakibatkan warga kesal, sebab hampir rata kendaraan yang ada dijalan terjebak macat, ulah tidak sabar membunyikan klakson, bayangkan segitu banyak menghidupkan klakson, kita tinggal tidak jauh dari jalan raya sakit telinga mendengarnya, ” kesalnya.
Kita apresiasi dan kita dukung kebijakan Pemkab Karo ini, ini adalah momen luar biasa bagi kota Berastagi, agar jadilah kota Berastagi sebagai kota Asri dan wisata bukan kota macat ,” pungkasnya.
Turut hadir dalam peninjauan jalan alternatif tersebut kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi, kepala PU PR Ir. Paten Purba, Kabid Bina Marga PUPR Mitcon Purba, Camat Berastagi Mirton Ketaren dan Kadus IV Desa Peceren Sempajaya Ahmad Karo sekali.
(David)