Cileungsi, Online News Indonesia, Selasa (23/10)
Issue adanya aktifitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Pertokoan Area Perumahan Metland Cileungsi, meresahkan masyarakat Cileungsi, khususnya Perum Metland, Trans Yogi, Cileungsi.
Warga menilai, pihak kepolisian patut bertindak cepat dalam melakukan antisipasi mewabah nya penyakit seksual tersebut.
“Polisi harus ambil tindakan. Jangan sampai dilingkungan kita ada LGBT, ” Kata Warga Metland, Suswanto.
Ia menerangkan, selama ini warga tak mengetahui adanya aktifitas tersebut. Bahkan, berdasarkan hasil komunikasi para tokoh lingkungan tiap komplek, tak ada yang mengetahui aktifitas tersebut.
“Itu baru kabar. Dan anehnya warga satu perumahan gada yang tau. Padahal, banyak juga warga yang Sukan jalan malam, “tukasnya.
Karenanya, ia berharap adanya langkah kepolisian untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
” Kami serahkan semua ke pak polisi. Saya yakin, informasi dari kepolisian lebih falid karena melalui proses penyelidikan, “tegasnya.
Di tempat berbeda, Polsek Cileungsi mengaku telah menindaklanjuti issue LGBT di perum Cileungsi ini.
Kepolisian  memastikan, area perumahan Metland bebas dari aktifitas yang bertentangan dengan norma sosial, agama dan hukum tersebut.
Kapolsek Cileungsi, Kompol Asep Fajar menerangkan, personelnya telah menyisir seluruh area Metland baik Metland Cileungsi maupun Metland Transyogi guna menyelidiki adanya aktifitas LGBT di area tersebut. Namun, ia tak menemukan adanya aktifitas tersebut.
“Personel kita berbaju bebas sudah menyisir satu persatu Cafe hingga tongkrongan-tongkrongan kopi di metland. Namun tak ada aktifitas tersebut, ” Tegasnya.
Tak hanya dalam sehari, upaya penyelidikam tersebut dilakukannya hingga menghabiskan waktu selama satu minggu. Karenanya, ia memastikan informasi adanya aktifitas LGBT di perumahan Metland sudah tak lagi terjadi.
“Ke sejumlah penduduk perumahan juga kami tanyakan. Dan umumnya menarik adanya aktifitas LGBT dilingkungannya, “tuturnya.
Respoun cepat kepolisian itu dilakukan usai mendapat laporan dari masyarakat yang mengaku resah dengan aktifitas tersebut. Namun, umumnya warga tak mengetahui lokasi persisnya kejadian itu berlangsung.
“Mereka dapat info dari media. Karena itu, mereka tak bisa memastikan tempatnya dimana, ” Ucapnya.
(Man)