Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kabupaten Karo, Jimmy Harris Perdana Tarigan menceritakan pengalamannya saat harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Efarina Etaham karena mengalami nyeri hebat pada bagian dadanya.
“Sekitar jam 09 (sembilan) pagi saat akan mulai bekerja tiba-tiba dada saya seperti ditusuk-tusuk, sesak, dan saya mengalami keringat dingin. Langsung dibawa ke rumah sakit oleh rekan saya. Sampai dirumah sakit saya langsung diperiksa oleh dokter umum yang ada di IGD. Berdasarkan gejala yang saya alami kemudian dilakukan tindakan medis Elektrokardiogram (EKG) karena ada mengarah ke gejala penyakit jantung. Kebetulan waktu itu sudah masuk waktunya jam poli, sehingga saya bisa langsung diperiksa oleh dokter spesialis jantung,†ujar Jimmy kepada wartawan.
Jimmy mengatakan, ia harus dirawat inap untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut selama empat hari di rumah sakit tersebut. Ia juga diberikan suntikan pengencer darah untuk memecah penyumbatan pembuluh darah yang terdapat di sekitar jantungnya. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Jimmy mengaku seluruh tenaga medis bersikap ramah dan tidak membeda-bedakan dirinya sebagai peserta Program JKN dengan peserta umum lainnya yang berobat.
Lebih lanjut, pria berusia 47 tahun tersebut mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ia mengalami penyempitan pada organ jantungnya. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan hasil pemeriksaan EKG dan tindakan medis lainnya. Menurut Jimmy, ia sudah merasakan gejalanya sejak beberapa hari lalu, namun ia mengira itu hanya gejala asam lambung, mengingat riwayat penyakit lambung yang dimilikinya.
Gejala yang dialaminya adalah nyeri pada dada, mudah lelah, sesak napas, serta mual dan muntah. Jimmy menerangkan, berdasarkan informasi dari dokter yang menanganinya, penyempitan jantung tersebut disebabkan oleh penumpukan plak yang terbentuk dari kolestrol, lemak, kalsium,dan bahan pembekuan yang terdapat pada dinding darah jantung.
“Selain diberikan terapi suntikan pengencer darah saya juga diberi terapi obat kolestrol untuk mengurangi plak yang menyumbat pada jantung. Puji Tuhan kondisi saya semakin membaik dan minggu depan saya akan melaksanakan kontrol kembali memeriksakan penyakit saya,†kata Jimmy.
Ia juga menceritakan bahwa putri bungsunya yang masih berusia dua minggu, Gwen Eleanora Agita Tarigan sempat mendapatkan layanan rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mina Husada pada akhir Desember 2023 lalu. Putrinya yang baru saja dilahirkan mengalami kesulitan bernapas, sehingga harus masuk kedalam inkubator selama empat hari. Penyebabnya adalah terdapat cairan pada rongga pernapasannya.
Terdaftar sejak tahun 2014 sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas satu, Jimmy merasa bersyukur karena seluruh biaya pengobatannya telah dibiayai seluruhnya oleh JKN.
“Setidaknya kalau biayanya sudah gratis tentu tidak menjadi beban pikiran. Kita akan semakin cepat sembuh. Sekarang banyak orang yang sudah menggunaan JKN saat sakit. Pelayanannya juga semakin mudah dan tidak bertele-tele. Saat berobat cukup tunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau KIS Digital yang terdapat pada Aplikasi Mobile JKN. Saya juga rutin setiap tahun melaksanakan skrining riwayat kesehatan melalui Mobile JKN,†tutur Jimmy.
Pada kesempatan yang sama, Emminta Keliat yang merupakan istri Jimmy juga menceritakan pengalamannya menggunakan pelayanan dengan Program JKN. Emmi pernah melaksanakan operasi pengangkatan kista yang tumbuh tepat di leher rahimnya pada tahun 2021.
“Kistanya kalau tidak salah berukuran empat sentimeter. Gejala awalnya saya sering mengalami nyeri pada bagian pinggang terutama pada saat datang bulan. Akhirnya saya bersama suami pergi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk periksa. Namun saat itu kami diberikan rujukan agar bisa diperiksa lebih lanjut ke rumah sakit. Sampai dirumah sakit di ultrasonografi (USG). Baru terlihat penyebab nyeri selama ini karena adanya kista dileher rahim,†ujar Emmi.
Wanita kelahiran tahun 1978 tersebut turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Program JKN karena selama ini seluruh biaya pengobatan mereka sekeluarga telah ditanggung tanpa adanya iur biaya. Emmi berharap semoga Program JKN terus berlangsung agar masyarakat merasakan manfaatnya.
(David)