Berita Karo.Olnewsindonesia,Selasa(23/10)
Hujan sejak pagi terus mengguyur hampir seluruh wilayah Tanah Karo hingga tadi siang tidak menyurutkan semangat Ikatan Pemuda Kritis (IPTIS) Tanah Karo untuk menyampaikan aspirasi di depan kantor Bupati Karo.
Kegiatan Demontrasi yang di gelar oleh IPTIS dilakukan secara spontanitas hingga lupa memberitahukan kegiatan mereka kepada pihak aparat Polres Karo dalam menyampaikan aspirasi dimuka umum sesuai amanat UU Nomor 9 Tahun 1998.
Hal ini dikatakan Kasatpol PP Hendrik Philemon Tarigan saat menghardik para pengunjuk rasa yang berjumlah 8 orang dari para pengunjuk rasa yang tergabung dalam IPTIS karena iba tiba sudah berada di depan lobi kantor Pemkab Karo, Selasa (23/10) 2018 pukul 11.20 menit.
Saat ditanya, oleh Kasat Pol PP Hendrik Philemon Tarigan entang keabsahan aksi demo yang di lakukan IPTIS ,Iqbal Fajar selaku koordinator lapangan dan Rivfa Ginanjar selaku Kordinator Aksi mengakui belum mengantongi izin dari pihak kepolisian terhadap aksi yang mereka lakukan.
Mendengar hal tersebut,Kasat Pol PP Karo memberikan nasehat dan arahan kepada para pendemo.”Kiranya lebih elok jika melakukan aksi dimuka umum supaya memberitahukan pihak kepolisian, agar adik-adik sekalian aman, nyaman dalam memberikan aspirasi, ” Ujar Hendrik kepada penanggung jawab aksi demo
Ucapnya lagi, sekaligus antisipasi untuk menjaga hal hal tidak diinginkan, sebab bisa jadi dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan dapat menjurus ke Anarkis, ini patut disayangkan nantinya,,” tegas nya.
Untuk itu, saya meminta kepada adik adik agar memberikan aspirasi diluar pagar sesuai ketentuan, tidak dibenarkan didalam halaman Pemkab Karo yang nota bene izin aksi dari kepolisian tidak dapat ditunjukkan, sambil Kasat Pol PP mengontak kepolisian memberitahukan adanya aksi unras tersebut, serta sudah mengarahkan pengunjukrasa ke luar pagar Pemkab Karo, sesuai SOP. (standar operasional prosedur), “sebut Kasatpol PP.
Pantauan dilapangan para unjuk rasa membawa poster poster dan tulisan diatas kertas dengan membuat sikap sebanyak 10 point tanpa ada pihak pemerintah yang menerima kegiatan aksi tersebut, tapi mereka tetap semangat dibawah derasnya hujan.
Adapun tuntutan para pendemo dengan menyatakan sikap diantaranya
1. Tingkatkan pembangunan infrastruktur Tanah Karo khususnya di daerah wisata.
2. Dukung aktivitas positif yang dilakukan pemuda untuk menciptakan nilai nilai kesadaran karena masyarakat khususnya pemuda tentang Narkoba.
3. Maksimalkan pengelolaan keparawisataan di Tanah Karo terutama Bukit gundaling, Taman mejuah-juah, Tahura, Gunung Sibayak pemandian air panas Doulu , pasar buah Berastagi.
4. Bangkitkan nilai-nilai seni dan budaya di daerah wisata Tanah Karo .
5. Tangkap dan usut para koruptor.
6. Manfaatkan taman Mejuah Jauh di kecamatan Berastagi Kabupaten Karo sebagai wadah kreatifitas pemuda.
7. Stop maraknya pungli (pemungutan liar) di Kabupaten Karo
8. Stop pembalakan liar.
9. Sigap dalam menanggulangi korban bencana Gunung Sinabung, dan
10. Kelola dan tata pusat pasar yang ada di Tanah Karo seperti lahan parkir, pajak Berastagi , kemacetan jalan di pajak tiga, pusat pasar Kabanjahe.
Sampai diturunkan berita tersebut para penggiat aksi belum ada dari pihak Pemkab Karo yang menemui dan menjumpai untuk berdialog terkait sikap yang disampaikan oleh IPTIS, karena masih menunggu koordinasi dengan pihak kepolisian.
(david)