Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) dan konsorsium berkomitmen menuntaskan amanah pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang sudah mendapatkan Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.
Diketahui, DPRD DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun untuk pembangunan ITF Sunter pada tahun depan.
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif mengatakan, Jakpro harus tetap mengawasi dan bertanggung jawab akan pembangunan ITF sunter meski proyek ini dikerjakan anak perusahaannya, PT JSL bersama dengan konsorsium.
“Saya optimistis mereka bisa menyelesaikan, dan Dinas Lingkungan Hidup saya minta tetap menjalin komunikasi dengan mitra Jakpro,†ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) PR: ITF Sunter di Hotel D’Arcici, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (19/12).
Syarif menilai, alasan utama dialokasikannya anggaran pembangunan ITF Sunter sebesar Rp 1,2 triliun karena wacana proyek tersebut sudah ada sejak 2005 silam. Maka dari itu, Jakpro diminta mengungkap jadwal atau timeline pembangunan pengelolaan sampah ITF Sunter.
“Sudah diketuk palu kemarin. Kalau tidak salah Rp 1,2 triliun untuk ITF Sunter. Saya optimistis ini bisa dikerjakan,†katanya.
Operasional Manager PT JSL, Mahisa Muhammad Reno menjelaskan, berbagai persiapan dilakukan untuk menjalankan penugasan pembangunan ITF Sunter. Proses pembangunan ITF Sunter diharapkan sudah bisa dimulai pada 2023 mendatang.
“Memang agak tersendat progresnya. Namun kami terus upayakan agar tetap terlaksana. Sehingga di 2023 ini bisa mulai pembangunan kembali ITF Sunter,†terangnya.
Mahisa menyampaikan, peseroan telah melakukan persiapan secara paralel dengan groundbreaking pada 2019. Namun saat itu dilakukan tanpa menggunakan keuangan daerah. Pembangunan ITF Sunter ini akan dilakukan selama tiga tahun dari 2023-2026.
“Pada tahun 2019 kami sudah melakukan pra-development juga aktivitas studi-studi atau kajian. Sehingga sejak 2019 sudah memperoleh perizinan amdal lalu lintas dan IMB,†urainya.
Sebelumnya, Direktur Teknik dan Pengembangan PT Jakpro, Adi Santoso menyatakan, pembangunan ITF di DKI sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan kota yang berkelanjutan. Mengingat produksi sampah di Jakarta sangat tinggi berkisar antara 7.000 hingga 8.000 ton per hari.
Pembangunan ITF Sunter bakal menggunakan teknologi ramah lingkungan sesuai standar tertinggi EURO 5.
“Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah 720.000 ton setiap tahun dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun,” kata Adi.
Adi mengajak seluruh stakeholders untuk bersinergi menyukseskan pembangunan ITF Sunter yang sangat dibutuhkan masyarakat Jakarta.
Jakpro sangat terbuka dengan berbagai masukan dari berbagai stakeholders, terlebih proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Maka itu diperlukan sinergi bersama untuk memonitor agar proyek pertama ITF di Indonesia ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan masyarakat,” tandas Adi.
210