Berita Samosir, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Bupati Samosir Vandiko T Gultom didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tumiur Gultom, Pimpinan SKPD dan Camat Harian meletakkan batu pertama jaringan irigasi air tanah untuk mendukung kawasan pertanian terpadu di Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian, Kamis (17/11).
Sinergitas baik Bupati Samosir melalui Dinas Ketapang dan Pertanian dalam mendukung pertanian di Kabupaten Samosir membuahkan hasil, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Direktorat Irigasi Kementerian Pertanian RI mengucurkan Dana pengembangan pertanian yang bersumber dari APBN untuk tiga kelompok tani yaitu Kelompok Tani Seoulina, Dosroha dan Satahi Saoloan.
Dalam laporannya Tumiur Gultom menyampaikan pelaksanaan kegiatan pembangunan jaringan irigasi air tanah guna mendukung kawasan pertanian terpadu dengan cara membangun sumur sebanyak 15 unit dengan kedalaman 5 meter yang dilengkapi dengan 1 unit mesin pompa air dan selang air sepanjang 200 meter, 5 unit sumur untuk masing-masing kelompok tani yang di kerjakan secara swakelola. “sumur tersebut merupakan sumber air bagi tanaman komoditi kentang, ubi, kol dan cabai yang ada di kawasan pertanian terpadu”, ujar Kadis Ketapang dan Pertanian.
Bupati Samosir dalam sambutannya menyampaikan bahwa krisis pangan global telah mengancam dunia akan tetapi hal ini akan menjadi peluang bagi Negara yang telah mempersiapkan ketahanan pangan dengan baik. Menanggapi hal tersebut Pemkab Samosir telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati Samosir Nomor 254 Tahun 2022 tentang Penetapan Kawasan Pertanian Terpadu di Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian. “dengan terbitnya Surat Keputusan tersebut, Kementerian Pertanian RI telah memberikan bantuan dana pembangunan irigasi air tanah yang akan di bangun pada lahan seluas 150 Ha pada tahap pertama”, ujar Bupati.
Selanjutnya disampaikan Bupati Samosir bahwa penataan kawasan pertanian terpadu merupakan salah satu langkah dalam peningkatan perekonomian masyarakat sekaligus menjadi contoh dalam pengelolaan lahan skala luas menggunakan teknologi pertanian. “sistem pertanian terpadu bukan hanya sektor pertanian biasa, namun akan dipadukan dengan sektor perkebunan, perikanan, peternakan, pariwisata dan sektor lainnya untuk meningkatkan hasil produktifitas dan kesejahteraan masyarakat petani”, pungkas Bupati.
(Polhut)