Dana Hibah Studi Energi Baru Terbarukan Dari USTDA Diterima MRT Jakarta

BERITA, JAKARTA107 Views

Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

PT MRT Jakarta (Perseroda) menandatangani dokumen Perjanjian Hibah (Grant Agreement) terkait Studi Kelayakan usulan inisiatif energi baru terbarukan (renewable energy) yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui United States Trade and Development Agency (USTDA).

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim di Hotel Rimba, Bali, Minggu (13/11).

Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Indo-Pacific Manager USTDA Tanvi Madhusudanan, dan Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud.

Tuhiyat mengatakan, proposal MRT Jakarta terpilih sebagai program yang akan didanai melalui grant atau hibah dari USTDA senilai US$709,630 melalui proses seleksi yang ketat dalam program Global Partnership for Climate Smart Infrastructure.

Tuhiyat menjelaskan, hibah dari USTDA ini untuk menyusun kajian teknis dan ekonomis terkait dengan inisiatif MRT Jakarta menerapkan energi baru terbarukan dan konservasi energi.

“Melalui studi ini, kami berharap akan mendapatkan panduan serta peta jalan atau road map untuk transisi dan konservasi energi MRT Jakarta sebagai penyedia transportasi massal perkotaan berbasis rel yang ramah lingkungan,” ujar Tuhiyat, Senin (14/11).

Tuhiyat menyampaikan, kajian yang akan dilakukan akan melihat potensi dan kemungkinan penggunaan energi baru terbarukan dalam operasional MRT Jakarta seperti, potensi dan kemungkinan penggunaan panel surya di atap stasiun dan depo.

“Tujuannya, mendorong efisiensi energi sehingga dapat menurunkan penggunaan energi dari sumber konvensional,” ucap Tuhiyat.

Direktur USTDA Enoh T Ebong mengaku bangga menjadi mitra PT MRT Jakarta dalam inisiatif energi baru terbarukan yang ke depannya akan menjadi model bagi operator transportasi lainnya di Indonesia dan Indo-Pasifik.

Menurutnya, transportasi publik menjadi hal penting bagi Indonesia untuk mewujudkan tujuan kontribusinya terhadap perubahan iklim.

“Dukungan USTDA terhadap proyek inovatif ini memungkinkan MRT Jakarta untuk menghubungkan antara teknologi termutakhir dan solusi pintar berbasis perubahan iklim yang terus dikembangkan dan disediakan oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat,” tandas Ebong.

Untuk diketahui, PT MRT Jakarta (Perseroda) berkomitmen untuk menggunakan energi baru terbarukan dalam operasionalnya. Dalam jangka panjang, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan untuk menggunakan 100 persen energi baru terbarukan dalam operasionalnya pada 2035.

Sejauh ini, 10 persen dari total penggunaan listrik MRT Jakarta berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sejumlah inovasi mulai dilakukan untuk mewujudkan rencana jangka panjang tersebut seperti menyediakan unit pengisian daya telepon seluler, laptop, dan tablet bersumber tenaga surya di stasiun.

210