Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Seiring bertambahnya usia, gangguan kesehatan kian rentan terjadi, termasuk pada paru-paru. Fungsi paru-paru yang menurun menyebabkan sesak sehingga bernafas menjadi tidak nyaman. Hal inilah yang turut dirasakan oleh Malam Sembiring. Malam Sembiring merupakan seorang Petani asal Desa Sarimanis, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo.
Saat dikonfirmasi di RSU Amanda Berastagi, pria ini pun menceritakan pengalamannya menjalani rawat inap selama tiga hari di rumah sakit tersebut.
“Awalnya saya hanya berniat rawat jalan, namun karena sesak belum hilang juga setelah diobat, akhirnya dokter memutuskan kalau saya harus mendapatkan perawatan intensif sampai kondisi membaik. Saya sudah dua kali rawat inap dengan gejala penyakit yang sama. Rawat inap yang pertama hampir dua minggu dirawat. Saya mengalami sesak napas, batuk dan tidak bisa tidur,” ujar Malam.
Pria tersebut menjelaskan selama menjalani perawatan ia tidak dibeda-bedakan dengan pasien lain. Seluruh petugas rumah sakit termasuk dokter dan perawatnya sangat peduli dan telaten terhadap pasien yang berobat serta aktif bertanya mengenai keluhan penyakit yang dialami.
“Saat ini saya ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam. Menurut dokter sesak napas yang saya alami berasal dari fungsi paru-paru saya yang semakin menurun seiring pertambahan usia. Tiga hari dirawat di sini Puji Tuhan kondisi saya semakin membaik. Sudah diberikan terapi oksigen, nebulizer, serta obat-obatan. Ini sedang menunggu hasil foto thorax mudah-mudahan hasilnya baik,†ungkap Malam.
Malam dan istrinya merasa sangat bersyukur menjadi telah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2018. Mereka terdaftar sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PBI APBN). Mereka pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan negara yang sudah menanggung seluruh biaya pengobatan Malam secara gratis tanpa dipungut iur biaya sedikitpun. Malam juga mengungkapkan bahwa istrinya saat ini juga rutin menggunakan JKN untuk berobat sejak bulan Juni tahun 2023 yang lalu.
Pada kesempatan yang sama, Maskot Sembiring, anak dari Malam, mengatakan bahwa ia sekeluarga sangat terbantu dengan adanya JKN, sehingga tidak khawatir memikirkan biaya pengobatan. Pasalnya, semua proses pengobatan dilaluinya tanpa biaya.
“Jika tidak ada JKN tidak tahu kami bisa mendapatkan uang untuk biaya pengobatan bapak saya. Apalagi saat rawat inap pertama kurang lebih selama 14 hari bapak saya dirawat di sini. Tak terbayangkan berapa biaya yang harus kami keluarkan. Pelayanan administrasinya juga semakin mudah dengan tidak ada permintaan fotocopy berkas, penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sudah cukup sebagai identitas peserta, seluruh petugas baik dirumah sakit maupun di kantor BPJS Kesehatan sangat ramah serta cepat respon dengan keluhan peserta,†ujar Maskot.
Maskot juga berharap agar masyarakat yang belum mendaftarkan diri dan keluarganya segera mendaftarkan diri sebelum penyakit datang, karena sakit bisa datang tiba-tiba. Sadar akan pentingnya jaminan kesehatan sangat penting agar masyarakat tidak khawatir memikirkan biaya perawatan saat sakit.
“Terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang sudah berhasil melaksanakan Program JKN yang sangat membantu ini. Semakin banyak kemudahan yang diberikan kepada kami dalam mengakses layanan dan yang paling penting tidak ada berapa hari bisa dirawat jika berobat dengan JKN. Pokoknya dirawat sampai sembuh,†ujar Maskot ini.
(David)