Empat Jenazah Korban Ledakan Depo Pertamina Dibawa ke Rumah Duka Hari Ini

BERITA, JAKARTA229 Views

Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Sebanyak empat jenazah korban ledakan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, akan dibawa ke rumah duka hari ini di RT 05/01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja.

Kerabat korban, Ardani mengatakan, keempat jenazah tersebut masing-masing adalah Ia menuturkan, masing-masing korban meninggal dunia bernama, Raffasya Zayid Athallah (4), Trish Rhea Aprita (12), M Suheri Irawan (32), dan Sumiati (71).

“Kalau Raffasya itu anak dari almarhum Suheri yang juga wafat saat kejadian. Sedangkan, Rhea adalah anak dari Acep Hidayat. Kemudian, Sumiati adalah nenek dari kedua bocah yang wafat itu,” ujarnya, Rabu (8/3).

Menurutnya, lima kerabatnya yang tinggal dalam satu rumah menjadi korban dalam peristiwa kelabu yang terjadi pada Jumat (3/3) malam tersebut.

“Rumah keluarga saya itu tidak terbakar, dihuni tiga KK. Mereka menjadi korban saat tengah berusaha menyelamatkan diri,” ungkapnya.

Ardani menambahkan, awalnya sempat mencari keempat jenazah keluarganya ke RS Cipto Mangunkusumo sebelum akhirnya juga ke RS Polri, Kramat Jati.

“Pas di Cipto lihat jenazah, Bang Acep langsung bisa mengenali anak dan keponakannya. Namun, untuk memastikan keluarga mengikuti prosedur di RS Polri. Saya dapat info hari ini keempat jenazah sudah bisa dibawa pulang sekitar pukul 10.00 untuk dimakamkan,” ucapnya.

Warga di RW 01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini menceritakan suasana mencekam saat Depo Pertamina Plumpang meledak.

Ardani menuturkan, sebelum terdengar suara ledakan, tercium bau yang sangat menyengat hingga membuat sulit bernafas dan mata terasa pedih.

“Itu terjadi sekitar bakda Isya. Berjarak sekitar 15 sampai 20 menit baru terdengar suara ledakan. Warga yang terlambat ke luar rumah atau karena panik justru mengarah ke arah Jalan Koramil sehingga menjadi korban.

Ardani menjelaskan, usai terdengar ledakan pertama, terjadi ledakan susulan sebanyak empat kali dalam waktu berdekatan dan api kemudian membakar lingkungan permukiman warga.

“Saya menduga api cepat membesar karena udara sudah dipenuhi gas atau bensin,” bebernya.

Sementara itu, Muhammad Ridho Bintang (17), warga RT 06/01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, masih mengingat betul kejadian-kejadian yang sangat menegangkan saat itu.

Bintang menyampaikan, selepas Maghrib dirinya tengah bercengkerama di tepian jalan, tepat di seberang rumahnya di Jalan Koramil.

“Tidak lama setelah adzan Isya itu tercium bau menyengat, bikin sesak nafas, seperti ada kabut dan mata perih, jalan pun jadi sempoyongan,” katanya.

Sejurus kemudian, lanjut Bintang, terdengar suara ledakan dan dirinya segera masuk ke dalam rumah untuk mengevakuasi ibu dan kedua adiknya.

“Posisi saat itu bapak kerja. Saya buru-buru masuk ke dalam rumah untuk segera mengajak ibu dan adik saya keluar. Saya udah pake masker rangkap dua ditambah dasi pramuka dibasahi itu baunya masih menusuk hidung,” tegasnya.

Bintang mengungkapkan, saat berlari menuju arah Koramil, banyak juga warga yang panik karena mulai terlihat ada api. Bahkan, dia juga sampai harus membopong ibunya.

“Adik itu sudah saya minta lari duluan. Saat saya sama ibu lari, saya sempat menoleh, di belakang saya itu jalan dipenuhi api. Ada dua orang di belakang saya yang kemudian ikut tersulut kobaran api itu. Saya langsung refleks menceburkan diri ke got terus lari lagi. Alhamdulillah, kami sekeluarga selamat,” tandasnya.

210