Berita Cileungsi, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Update perkembangan berita tentang Safri, pemulung dari Indramayu yang diangkat oleh Online News Indonesia (www.olnewsindonesia) pada 5 September 2022, mendapatkan tanggapan sigap dan bijak dari Pemkab Bogor dan Pemkab Indramayu melalui dua dinas instansi terkaitnya yaitu Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan yang bekerja secara paralel dan sinergi.
Berita Terkait – > Pemulung Butuh Uluran Tangan Pemerintah Dan Dermawan
Dalam pernyataan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, DR Mustakim, S.Pd, MM, melalui aplikasi perpesanan whatsapp by voice, dirinya berterimakasih terhadap laporan dari media yang proaktif membantu tugas Dinas Sosial. Namun dirinya minta semua pihak bersabar dan tentunya ada mekanisme yang harus diikuti, dan akan dilakukan cross check dari Tingkat Desa dan lintas instansi.
Menurut Mustakim, Pemerintah Kabupaten Bogor pasti membantu selama mengikuti ketentuan standart operasi prosedur (SOP) dimulai dari laporan atau surat berjenjang dari RT / RW , Desa, dst . Surat tersebut akan menjadi acuan untuk dilakukan tindakan selanjutnya baik oleh dinas yang dipimpinnya maupun lintas instansi. Mustakim juga mengajak media agar membantu pengecekan dasar dari tingkat RT/RW.
“Tidak ada yang dipersulit oleh Kita, yang terpenting bagaimana SOP, mekanisme alur dan prosedur” ujar Mustakim tegas dan menjelaskan alur mekanisme agar pihaknya bisa membantu secara cepat.
Pada Rabu (7/9), Kadis Sosial juga sudah mengutus Buchori Muslim SH, Kasie Rehabilitasi, Tuna Sosial, Korban Perdagangan Orang untuk turun langsung mengecek lapangan atas PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) Safri.
Buchori menceritakan bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen (validitas data dsb) dan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan pihak Pemkab Indramayu. Bersamanya hari ini Kelik dari Balai Galih Pakuan Kementerian Sosial dan Tim Reaksi Cepat Pemkab Bogor.
Diungkap Buchori bahwa tergali informasi bahwa pihak keluarga Safri di Indramayu sudah tidak mau menerima Safri karena memang Safri tidak memiliki rumah di Indramayu. Sehingga itu alasan mengapa Safri tidak mau dipulangkan karena tidak punya tempat tinggal dan keluarganya sudah menolak untuk menerimanya.
Sementara tangan Safri yang membusuk menurut Buchori disebabkan oleh Kanker Tulang. Sehingga menurut keterangan yang diterima dari Tim Dokter RSUD Cileungsi, harus dilakukan operasi amputasi agar tidak spreading atau menyebar. Untuk kondisi Safri sehat, hanya saja tangannya yang sudah dibalut perban, terang Buchori.
Sementara untuk biaya, Buchori menjelaskan bahwa sudah dilakukan koordinasi antara Dinas Kesehatan Kab Bogor dan Dinas Kesehatan Kab Indramayu tinggal menunggu mekanisme teknisnya. Bahkan Dinkes Kab Indramayu juga sudah menghubungi dirinya, untuk menyampaikan pesan kepada Dinkes Kesehatan, Kasie Pembiayaan Jaminan Kesehatan, Didik Supriyono, SKM, M. Kes.
“Lampu hijau sudah ada dari Dinkes Kab Indramayu” ungkap Buchori.
Buchori menjelaskan bahwa dari Dinas Sosial sudah memfasilitasi baik itu memberikan bantuan kedaduratan yaitu Sembako, serta memfasilitasi antara Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kab Bogor dan Dinas Sosial Dan Dinas Kesehatan Kab Indramayu. Artinya Dinas Sosial akan terus mengawal proses hingga selesai dan berusaha memberikan solusi sesuai dengan ketentuan.
Serta ditambahkan Buchori, sudah ada rencana dari Balai Galih Pakuan Kementerian Sosial untuk memberikan bantuan usaha kepada Safri apabila sudah selesai dilakukan operasi.
Kemudian Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim menyatakan bahwa dirinya juga sudah mendapatkan informasi dari dinas terkait. Menurut Muad, Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial sudah melakukan respon dan dirinya akan terus mengawasi, mengawal serta melakukan komunikasi dengan Pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial terkait.
Terkait bantuan biaya pengobatan dan perawatan, menurut Muad Khalim, ada beberapa metode yang bisa digunakan, namun kembali lagi dirinya akan menunggu laporan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial terlebih dahulu, dan percaya Dinkes dan Dinsos akan memberikan solusi terbaik dengan tetap mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Joner.