Ginting Sangat Terbantu Dengan BPJS Kesehatan Untuk Operasi Tumor Anaknya

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Miris, Azhmi Aqil Ginting Bocah 10 ini sejak lahir mengalami penyakit tumor di wajahnya yang menyebabkan gangguan empat fungsi organ tubuh vital yakni mata, telinga, hidung dan mulut dan sejak lahir itupula ia telah didiagnosa mengalami tumor jinak oleh dokter. 

Wing Wirawan Ginting, ayah dari Azhmi, menjelaskan bahwa awalnya sang anak tidak memperlihatkan tanda-tanda mengidap penyakit tersebut. Tanda penyakit itu baru terlihat saat Azhmi berumur tiga tahun, mulai muncul benjolan di daerah sekitar kelopak matanya. Tumor yang diderita Azhmi memang telah muncul sejak dari dalam kandungan dan harus dijalani seumur hidup menurut dokter yang menanganinya. 

Tidak ada obat khusus yang diberikan untuk kesembuhan Azhmi, tindakan operasi juga bukan jaminan dia akan sembuh total. Operasi merupakan upaya pihak medis untuk mengembalikan fungsi organ tubuh yang terganggu akibat pembengkakan tumor di wajah anak saya,” kata Wing Ginting kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, beberapa waktu lalu.

Wing mengatakan bahwa hingga saat ini Azhmi telah menjalani lima kali operasi di tiga Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang berbeda. Operasi pertama dilaksanakan saat Azhmi berusia lima tahun di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan. Saat itu dokter yang menangani adalah dokter spesialis bedah plastik.

“Seiring berjalannya waktu tumor ini akan semakin membesar sehingga kita harus menyelamatkan fungsi organ tubuh yang terganggu sebagai dampak dari pembesaran tersebut. Operasinya mulai dilaksanakan dengan memperbaiki fungsi penglihatan agar bisa melihat normal sampai memperbaiki fungsi pernapasan. Insyaallah bulan ini akan dilaksanakan operasi keenam untuk memperbaiki pembengkakan pada bagian mulut yang menyebabkan Azhmi sulit untuk makan. Dokter juga mengatakan tumor ini suatu saat akan berhenti membesar, permasalahannya tidak dapat diprediksi saat usia berapa proses itu akan terjadi,” kata Wing meneruskan ucapkan medis.

Nah, terdaftar sejak tahun 2013 sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PBI APBN), Wing sangat bersyukur dan merasa terbantu berkat Program JKN seluruh keluarganya terlindungi dalam hal biaya pelayanan kesehatan.

“Untuk biaya operasi Azhmi yang sudah berulang kali, JKN benar-benar menyelamatkan kami. Untuk satu kali operasi biayanya berkisar 80 juta rupiah, jika tidak ada Program JKN kami juga tidak tahu harus bagaimana mendapatkan biaya sebesar itu. Apalagi pengobatan Azhmi tentunya akan berlanjut terus dan saya sendiri hanya berprofesi sebagai buruh harian lepas,” tutur Wing.

Menurut Wing, saat ini mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan juga sudah cukup nyaman pelayanannya tidak pernah dibedakan dengan peserta umum. Ditambah lagi saat ini semakin dimudahkan dengan adanya antrean online yang bisa diakses melalui Aplikasi Mobile JKN.

“Dahulu saat antrean online belum ada kami harus berangkat sebelum Subuh menuju rumah sakit tempat Azhmi operasi dikota Medan karena antreannya lumayan banyak. Namun saat ini sangat terbantu karena cukup ambil antrean dari rumah dengan Aplikasi Mobile JKN. Nanti sesampainya di sana langsung check in, sehingga tidak perlu antre panjang lagi,” jelas Win.

Pada kesempatan yang sama, ibu Azhmi, Eka Arina Saleha Aslamia juga berterima kasih kepada BPJS Kesehatan selaku penyelenggaran Program JKN yang juga telah membantu biaya operasi pada telinganya beberapa waktu lalu. Menurutnya, operasi yang ia lalui tersebut berhasil menghentikan infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat pada telinganya.

(David)