Warga Desa Ciledeug Kab Bekasi, Keluhkan Kinerja PT Vetia Delicipta

Uncategorized111 Views

Bekasi OLNewsindonesia – Minggu (13/5)

Warga Desa Ciledug Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, merasa kesal terkait pengerjaan Revitalisasi Situ Burangkeng yang saat ini sedang di kerjakan oleh PT. Vetia Delicipta. Pasalnya, di sepajang rute perjalan truk pengangkut tanah lumpur menuju tempat pembuangan tanah lumpur tersebut terlihat banyak tanah lumpur yang jatuh berceceran.

Asep ( 40 ) warga Desa Burangkeng mengatakan ” Kami merasakan langsung dampak negatif dari tanah lumpur yang berceceran itu Bang. Liat aja itu, ketika tanah lumpur yang sengaja di biarkan tanpa ada penanganan khusus dari pihak PT. Vetia Delicipta itu kering, lalu dilalui banyak kendaraan bermotor maka, kompensasi debu dan pasir beterbanganlah yang kita dapat yang menurut saya, itu sangat mengganggu dan membahayakan bagi para pengguna jalan terutama kami warga sekitar Situ Burangkeng. Apalagi nanti kalau sampai turun hujan maka akan sangat membahayakan pengguna jalan karena sudah pasti jalan akan menjadi licin”, Ungkapnya.

Pemilik warung makan dekat Situ Burangkeng yang tidak mau di sebutkan menambahkan “Pengerjaan Revitalisasi Situ Burangkeng ini menurut saya kurang rapi dan sangat tidak profesional. Dalam situasi seperti ini, seharusnya mereka dapat segera mengambil tindakan, dengan menjalankan K3 ( Keamanan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja) agar tidak merugikan dan mengganggu aktivitas masyarakat Desa Ciledug” Serius menceritakan.

Kemudian beliau menambahkan “Bukankah mereka juga harus / wajib memperhatikan dan menjalankan K3 di lingkungan kerjanya Bang…?, Apa salahnya sih kalau pihak PT. Vetia Delicipta menyediakan mobil Tangki untuk menyiram debu dan beberapa pekerja untuk membersihkan badan jalan yang mereka telah cemari agar tidak mengganggu para pengguna jalan dan para pelanggan warung saya…?Atau memang PT. Vetia Delicipta tidak peduli dengan K3 di lingkungan kerjanya Bang…?” Ujar Pemilik Warung Makan tersebut.

Menutup wawancara, Pemilik Warung Makan menambahkan “Jika pihak PT. Vetia Delicipta tidak mau mempedulikan keluhan kami, maka kami akan mengambil tindakan untuk melaporkan kinerja mereka pada para instansi terkait yang terlibat dalam pengerjaan Revitalisasi Situ Burangkeng. Karena menurut saya aktivitas kerja PT. Vetia Delicipta di Situ Burangkeng telah menyebabkan polusi udara dan kami rasakan secara langsung”.

Pemilik Warung Makan  dan Kang Asep hanya bisa berharap agar PT. Vetia Delicipta dapat dan mau untuk lebih peka dan menjalankan peraturan K3 di lingkungan kerjanya. Dari persepsi mereka, kegiatan Revitalisasi Situ Burangkeng tersebut, PT. Vetia Deliciptalah yang meraup banyak keuntungan tanpa menjalankan dan memperhatikan K3 serta warga lingkungan sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *