Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi mengatakan, pengembangan kawasan budidaya lobster ini merupakan pilot project pertama di wilayahnya.
“Budidaya lobster ini menambah potensi dan keunggulan Kepulauan Seribu,” katanya, Sabtu (28/5).
Dengan adanya budidaya ini, lanjut Junaedi, Pulau Seribu tidak kalah dengan wilayah lain seperti di Lombok. Artinya, Pulau Seribu tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai lapangan pekerjaan untuk warga.
Junaedi berharap, kembang biak lobster ini dapat terus dikembangkan mulai dari lobster mutiara, lobster pasir, dan lainnya. Budidaya secara alam ini bisa berkelanjutan, tidak hanya di Pulau Harapan tetapi bisa di Pulau Seribu lainnya.
Direktur PT Berkah Pangan Indonesia, Sentanu Wahyudi menambahkan,
pengembangan lobster di Pulau Seribu merupakan yang perdana dan sudah mau berjalan satu tahun. Menurutnya, Pulau Seribu memiliki potensial yang tinggi untuk kawasan budidaya lobster karena arus dan salinitas air laut yang bagus.
“Di sini untuk makanan alami lobster sangat melimpah mulai dari ikan rucah, kerang, hingga bulu babi sehingga sangat cocok Pulau Seribu menjadi kawasan budidaya lobster,” ujarnya.
Untuk panen udang lobster, menurut Setanu, membutuhkan waktu enam bulan bibit lobster ini tumbuh besar dengan berat mencapai 500 gram hingga satu kilogram.
Setelah cukup usia dan berat kemudian siap dipanen lalu dikirim ke pembeli dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini pihaknya baru mengekspor udang lobster ke Singapura.
“Nantinya budidaya lobster ini akan kami kembangkan cukup besar lagi di sekitar Pulau Harapan seperti di Pulau Panjang kita buatkan budidaya lobster kembali,” pungkasnya.
Relhupeprodki