Berita Karo.OLNewsindonesia,Sabtu(06/07)
Pada perhelatan event Festival Bunga dan Buah yang digelar di Taman Mejuah – Juah Berastagi, Kabupaten Karo, Jumat-Minggu tangga 5 -7 Juli 2019 dinilai minim daya tarik bagi wisatawan domestik maupun asing. Hal itu tercermin dari promosi serta materi kegiatan yang seadanya.
Pernyataan itu disampaikan pengunjung wisatawan lokal dari kota Medan, Rianto Tarigan kepada wartawan, Sabtu (06/07) 2019 di Berastagi. Menurutnya, Festival Bunga dan Buah Mejuah yang digelar kali ini tak jauh berbeda konsepnya dengan tahun – tahun sebelumnya pada tahun 2017. Bahkan dapat dikatakan sama persis dengan acara Festival Bunga dan Buah beberapa waktu yang lalu.
Menurut saya, Pemerintah Kabupaten Karo kurang kreatif dalam mengemas event budaya seperti ini. Padahal petinggi – petinggi Kabupaten ini menurut saya sudah pintar – pintar semua. Mereka pura-pura bodoh atau ada unsur kesengajaan untuk menghabiskan anggaran, percuma anggaran yang besar,”katanya.
Bahkan katanya lagi, stand – stand yang ditempatkan di tempat pelaksanaan tidak sedikitpun mencerminkan Festival Bunga dan Buah. Pedagang tenda biru yang menjual baju, permainan anak – anak dan lain – lain hampir sama persis dengan konsep pasar malam. “Ini sebenarnya Festival Bunga dan Buah , atau pasar malam. Saya dengar infonya, itu stand – stand jadi bahan monopoli salah oknum orang dekat Wakil Bupati Karo yang disebut-sebut M. Ketaren,” sebutnya.
Pedagang yang berjualan harus menyetorkan kepada M. Ketaren sejumlah uang agar bisa menjajakan dagangan di lokasi,”ujarnya.
Ia memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Karo seharusnya bercermin dan berbenah dalam menggelar event seperti ini. Jangan terkesan asal jadi yang akhirnya menimbulkan tanggapan miring di tengah – tengah masyarakat, “ujarnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Mulia Barus didampingi Sekertaris Bartholomeus Barus memaparkan program dan konten acara serta persiapan-persiapan Festival Bunga dan Buah 2019.
Adapun jenis perlombaan yang dipertandingkan di even Festival Bunga dan Buah itu, yakni, lomba lukis objek wisata, menghias bunga, pakaian pengantin Karo, video on the spot momen kegiatan, hias kuda tunggang, pawai kontingen, mobil hias, merangkai bunga, tari tradisionil Karo, mengukir buah sayur, chef hotel-resto dan making bed hotel.
Untuk memeriahkan Festival Bunga dan Buah panitia telah mempersiapkan hiburan dengan menampilkan sederet artis penyanyi Karo, belasan group band, pemain violis terkenal Romelo Armando Purba dan artis ibukota Logonta Tarigan.
Amatan crew Olnewsindonesia di Taman Mejuah – Juah Berastagi, antusias wisatawan sangat minim untuk menyaksikan kegiatan – kegiatan yang disajikan panitia Festival Bunga dan Buah. Pengunjung dominan hanya berasal dari tingkat Kecamatan yang mengikuti perlombaan – perlombaan dan menyesaki areal belakang Taman Mejuah – juah yang ditempati pedagang – pedagang yang tidak mencerminkan Festival Bunga dan Buah.
Salah satu panitia,Bartholomeus Barus ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (06/07) 2019 mengakui ada beberapa stand yang dipamerkan tidak mencerminkan event Festival Bunga dan Buah tertutama stand yang ditempatkan dibagian belakang karena pihaknya beberapa kali telah melarang agar jangan menjajakan berbentuk dagangan maupun permainan, namun hal itu tidak bisa dibendung. Tapi stand yang dipamerkan barisan depan tetap mencerminkan pameran Bunga dan Buah.
Disinggung stand – stand jadi bahan monopoli salah seorang oknum berinisial MK dan menyetorkan sejumlah uang agar bisa menjajakan dagangannya, ia enggan komentar. Menurutnya stand yang ditampilkan gratis dan tidak ada kutipan-kutipan dan syaratnya harus mencerminkan Festival Bunga dan Buah.
Terkait Festival Bunga dan Buah yang digelar dinilai minim dan gagal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, ia menjelaskan pihaknya sudah maksimal melakukan kegiatan ini dan seluruh kegiatan akan dievaluasi. “Soal jumlah kunjungan wisatawan nanti kita lihat datanya dari berbagai hunian hotel di Berastagi, â€ujarnya.
(David)