Tanah Karo.Olnewsindonesia,Minggu(17/06)
Arung jeram atau bahasa kerennya ‘rafting’ adalah sebuah aktifitas yang memadukan unsur petualangan adventure, edukasi, olahraga, dan rekreasi dengan mengarungi alur sungai yang ber ‘jeram’ menggunakan media perahu karet, dayung, kayak dan kano.
Selain menguji nyali, aktifitas rafting juga beresiko namun asal setia mengikuti aba-aba yang diberikan pemandu, maka semua akan aman-aman saja.Namun selain nyali, kondisi fisik yang prima juga sangat disarankan untuk dijaga agar bisa melewati tiap rintangan yang ada,ungkap Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi Camat Tiga Binanga Membela Tarigan pada saat H+2 (hari kedua) Idul Fitri 1439 H (16/06/2018) di tepi sungai aliran Lau Biang di Desa Perbesi Kec.Tiga Binanga Kab.Karo.
Dijelaskan Terkelin , rafting atau arung jeram ini adalah olah raga yang menuntut keterampilan. Untuk itu sangat membutuhkan waktu untuk berkembang. Perkembangan ke arah mencapai kemampuan yang prima, hanya mungkin apabila mau mempelajari sifat-sifat sungai, serta bersedia melatih diri di tempat itu, ” ujarnya.
Lanjutnya, “Potensi wisata arung jeram ini, agar dapat berkembang dan di promosikan, maka tolong masyarakt sekitar bersama Kades agar membuatkan Bumdes, sebagai pengelola arung jeram tersebut. Nah dengan keberadaan Bumdes maka pengelolaan arung jeram, akan lebih baik dan terarah, sehingga hasilnya untuk masyarakat mendongkrak perekonomian karena peminat dalam daerah dan luar daerah bahkan mungkin tidak tertutup kemungkinan touris bisa datang ke desa Perbesi untuk menikmati permainan arung jeram ini, ” imbuhnya.
“Saya sangat senang tadi sudah langsung melakukan mengarungi arung jeram yang kesannya ekstrim, diatas perahu karet dengan penumpang delapan (8) orang, sungguh luar biasa tantangan yang kami hadapi tadi di sungai aliran lau Biang sepanjang 7 km, dengan waktu hampir 1.5 jam sampai di finish yang telah ditentukan oleh tim pemandu, ” Ucap Terkelin.
Sementara Camat Tiga Binanga, Membela Tarigan mengatakan untuk mengarungi arung jeram harus peserta memahami pengetahuan mengenai sifat-sifat sungai, wajib pula berlatih berdayung,dan berkayuh di sungai. Implikasinya butuh mengembangkan kemampuan fisik, agar selalu mencapai kondisi seoptimal mungkin. Hal lain yang patut diingat, adalah berlatih cara-cara menghadapi keadaan darurat di sungai. Hal ini penting untuk melatih kesiapan, kemampuan dan kepercayaan diri, sebab tantangan sungainya cukup ekstrim , kadang berombak, kadang terbentur kekiri kanan pinggiran sungai yang ada batu ,semak belukar dan urat urat pohon besar tergantung diatas sungai , semua ini harus dilewati. ‘Yang mana kondisi ini lumayan, tadi kami lewat satu perahu dengan pak Bupati, ” tutur Camat.
Menanggapi apa yang dikatakan pak Bupati tadi, kedepan saya akan berkordinasi dengan kepala desa Perbesi dan masyarkat sekitar agar desa tersebut membuatkan Bumdes, untuk pengelolaan arung jeram tersebut, dan selanjutnya dapat dipromosikan bagi yang berminat, sebelum Bumdes pun terbentuk, bagi masyarakat khalayak ramai yang ingin menikmati tantangan sungai aliran lau biang, kami dapat melayani dan tim pemandu kami siap mendampingi, silahkan kontak saya, ” kata Camat menjelaskan.
(david)