Walaupun Arbiyanti Usianya Sudah Senja JKN Tetap Dukung Layanan Kesehatannya

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Kesehatan di usia senja merupakan dambaan setiap orang. Tak heran berbagai cara dilakukan agar tubuh bisa terus terjaga. Berbicara dengan kesehatan dan usia yang panjang, setiap manusia pasti berkeinginan untuk terus hidup sehat dan bahagia sampai usia tua. Tak terkecuali dengan Arbiyanti, salah seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terdaftar pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas dua.

Terdaftar sejak Januari tahun 2014, Arbiyanti mengatakan saat itu ia didaftarkan menjadi peserta JKN oleh sang anak. Ia mengatakan didaftarkannya dirinya menjadi peserta agar apabila jatuh sakit langsung bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah tanpa memikirkan soal biaya.

“Saya didaftarkan oleh anak, tujuannya jika membutuhkan pelayanan kesehatan tinggal datang ke Puskesmas untuk berobat. Apalagi di usia saya yang sudah tidak muda lagi, sedikit-sedikit sakit. Kalau sudah terdaftar kan cukup bayar iuran rutin setiap bulan jadi sudah tidak takut lagi kalau sakit, bebas berobat kapan saja,” ujar Arbiyanti.

Arbiyanti menceritakan bahwa dirinya pernah memanfaatkan kepesertaan JKN-nya untuk mengakses pelayanan kesehatan. kala itu, ia memanfaatkannya untuk dua kali menjalani operasi katarak.

“Yang pertaman pada tahun 2022 itu di RSIA Mina Husada Kabupaten Karo untuk mata bagian kanan. Sedangkan yang kedua kalinya mata bagian kiri di Rumah Sakit Khusus (RSK) Mata Sumatera Eye Center Medan bulan September tahun 2023,” tutur Arbiyanti.

Wanita yang kesehariannya hanya bercocok tanam itu menyebut seiring pertambahan usianya, dirinya juga semakin rentan terkena penyakit. Hal ini juga yang kini mengakibatkan dirinya sudah jarang pergi berkebun. Ia menyebut sudah banyak fungsi organ tubuh yang mulai melemah, termasuk dengan kemampuan penglihatannya yang sudah mengalami katarak.

Awalnya penglihatan Arbiyati hanya kabur sedikit, namun lama kelamaan saat melihat seperti ada bayangan kabut sehingga tidak bisa melihat dengan jelas. Kondisi tersebut membuat dirinya merasa terganggu karena ia juga masih sering berpergian naik motor.

“Saat pergi berobat, dokter kemudian menyarankan agar dilaksanakan operasi katarak. Sebelum dioperasi juga saya mendapatkan pemeriksaan beberapa kali. Jadi tidak asal dioperasi. Dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) mata untuk mengukur bentuk dan ukuran bola matanya untuk memperkirakan ukuran lensa buatannya. Selain itu dokter menjelaskan jenis lensa apa yang nantinya cocok digunakan bagi mata saya saat operasi serta mengatakan pada saya tentang risiko dan manfaat dari operasi karatak serta kemungkinan pemakaian kacamata setelah operasi dilaksanakan,” jelas Arbiyanti.

Dirinya mengakui saat ia mengakses pelayanan, dirinya dilayani dengan sangat baik, mulai dari petugas keamanannya yang ramah, petugas loketnya juga bertanya dengan baik. Menurutnya, hal itu yang membuat seluruh keperluan administasi yang dilalui menjadi cepat diselesaikan.

“Termasuk di fasilitas kesehatan antreannya sudah teratur, tidak ada dibeda-bedakan antara peserta JKN dengan peserta umum. Ditambah lagi saat ini berobat cukup pakai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kalau lupa bawa KTP ada Kartu KIS Digital yang ada diaplikasi Mobile JKN,” tambah Arbiyanti.

Arbiyanti kini tinggal bersama anak dan cucunya di Desa Kampung Dalam, Kabupaten Karo. Arbiyanti turut berterima kasih karena JKN telah mendukung dan membantu biaya pelayanan kesehatannya diusia senja.

“Tak terbayanglah jika JKN tidak ada. Biaya pelayanan kesehatan kan sangat mahal. Untuk operasi katarak dua kali saja kalau bayar sendiri diperkirakan mencapai belasan juta rupiah. Termasuk kemarin saya sudah pasang gigi palsu. Ya maklumlah sudah tua, gigi pun sudah mulai lepas satu-satu,” kata Arbiyanti.

Kini harapan Arbiyanti adalah dapat hidup sehat dan bahagia di usia senjanya bersama anak serta cucunya. Ia juga berharap agar Program JKN dapat terjaga keberlangsungannya serta masyarakat yang belum terdaftar segera tergugah hatinya untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN.

(David – Boni)