Syahrizal Putra : Saya Fikir Persalinan Istriku Tidak Ditanggung JKN

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Perjalanan satu dekade Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia. Hal ini juga dirasakan oleh Syahrizal Putra, seorang kepala rumah tangga yang tangguh, rela hidup berjauhan dengan anak dan istrinya demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Syahrizal bekerja sebagai karyawan pada salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Karo.

Sedangkan istri dan anaknya tinggal di Desa Alur Selebu Kabupaten Aceh Tamiang. Syahrizal tetap semangat menjalani pekerjaannya meski tidak tinggal satu atap dengan anak istrinya. Satu kali dalam sebulan Syahrizal pulang untuk sekedar melepaskan rindu dengan keluarganya.

“Saya bersyukur masih mempunyai pekerjaan di tengah banyaknya pengangguran di zaman sekarang ini. Perusahaan tempat saya bekerja juga sangat memperhatikan kebutuhan karyawannya. Saya langsung didaftarkan menjadi peserta JKN begitu juga dengan anak dan istri saya,” ujar Syahrizal pada wartawan kemarin.

Menurut Syahrizal, dirinya menjadi lebih tenang meninggalkan keluarganya di kampung untuk bekerja karena mereka telah terlindungi dari sisi kesehatan dengan adanya Program JKN. Syahrizal merasa program ini sangat membantu masyarakat yang tidak mampu untuk berobat karena berpenghasilan pas-pasan.

Syahrizal mengungkapkan ia pertama kali menggunakan JKN saat ia terserang bentol-bentol merah disekujur tubuhnya. Karena tidak kunjung membaik setelah dua hari, akhirnya ia pergi berobat ke fasilitas kesehatan tempat ia terdaftar. Namun setelah diberikan terapi obat dan salep tidak kunjung sembuh juga maka dirinya dirujuk ke RSUD Kabupaten Karo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter spesialis kulit.

“Kata dokter spesialis kulit saya terkena alergi kulit yang disebabkan oleh udara dingin. Akhirnya dokter memberikan terapi obat yang cocok dengan saya. Alhamdulillah sampai sekarang sudah tidak kambuh lagi hanya tinggal bekas-bekasnya saja yang masih belum hilang,” jelas Syahrizal.

Pria yang kini berusia 33 tahun mengaku lega karena JKN telah membantu biaya pengobatannya. Syahrizal memang sangat terbantu karena ia tidak perlu mengeluarkan uang jika membutuhkan perawatan karena sakit. “Lumayan uangnya bisa ditabung untuk kebutuhan lain karena kehidupan jarak jauh itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Beberapa waktu yang lalu saat melahirkan istri saya juga tiba-tiba harus dioperasi caesar,” katanya.

Penyebabnya tensinya sangat tinggi, jadi sangat berisiko jika dipaksakan harus melahirkan normal. Waktu itu saya fikir persalinan tidak ditanggung JKN. Sudah bingung juga dari mana mendapatkan uang untuk biaya operasi. Ternyata JKN juga menanggung biaya persalinan,” tutur Syahrizal.

Syahrizal terdaftar menjadi peserta JKN sejak tahun 2015. Ia mengatakan seiring berjalannya waktu ia semakin tenang karena anak istrinya sudah terdaftar menjadi peserta JKN. Menurutnya, berobat kini sudah semakin mudah, cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, atau kartu KIS Digital yang terdapat pada Aplikasi Mobile JKN.

“Ditambah lagi dengan adanya antrean online. Berobat menjadi semakin teratur tidak perlu takut lama-lama mengantre karena sudah ada kepastian jam berapa akan dilayani serta bisa ambil antrean dari rumah. Saya jadi tidak khawatir, walau saya jauh JKN sudah melindungi biaya kesehatan keluarga saat berobat. Tidak lupa saat sakit tidak perlu jauh berobat, saya pilihkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk keluarga yang tidak jauh dari rumah sehingga bisa secepatnya berobat. Kalau menunggu saya pulang kan tidak mungkin, jauh beda Provinsi lagi,” ungkap Syahrizal.

(David)