Pasca Ambruknya Jembatan Gantung Penangkaran Rusa Cariu,Perhutani Pusat Lakukan Investigasi

Bogor,Olnewsindonesia,Selasa(02/01)

Insiden putusnya Jembatan Gantung  Penangkaran Rusa Cariu, tepatnya di Kp. Girijaya Desa Sirnarasa Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor Jaea Barat ambruk pada hari Senin (1/1/2018)  sekitar jam 15.00 WIB yang mengakibatkan 33 korban luka dan 1 orang tewas dalam insiden tersebut.

Jembatan gantung yang terbuat dari bambu sepanjang 26 m’ dengan ketinggian 5 m  diatas sungai Cibeet ini menjadi sarana wisatawan menuju ke lokasi Penangkaran Rusa Cariu, disamping itu juga sebagai sarana penghubung warga antara Desa Buana Jaya dengan Desa Sirnarasa Kecamatan Tanjungsari.

Bagi para pengunjung wisata penangkaran rusa Cariu dikenakan tatif tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang sudah termasuk asuransi kecelakaan diri dari PT. AJS Amanah Jiwa Giri Artha.

Foto : Anggota Tim Investigasi Perhutani sedang melakukan Investigasi rubuhnya Jembatan Gantung yang menelan Korban Jiwa.
Foto : Anggota Tim Investigasi Perhutani sedang melakukan Investigasi rubuhnya Jembatan Gantung yang menelan Korban Jiwa.

“Kejadian ambruknya  jembatan gantung diawali dari  pengunjung ingin cepat-cepat pulang karena  waktu kunjungan wisata sudah habis jam 14.30 WIB dan penjagapun sudah membatasi jumlah pengunjung yang mau melintas, karena kekuatan jembatan gantung hanya untuk 10 orang dan sudah ditulis dipapan peringatan, tetapi para pengunjung tidak sabar menunggu antrian nyeberang jembatan gantung, dan puluhan pengunjung wisata menerobos menaiki jembatan tersebut dan akibatnya jembatan gantung itu ambruk  karena kelebihan beban.” tutur salah satu petugas Panangkaran Rusa Cariu yang enggan disebut namanya pada wartawan

Direktur Operasional Perhutani Pusat Jakarta Hari Priyanto menerangkan bahwa, saat ini kami sedang menurunkan tim investigasi dari Perhutani Pusat Jakarta atas insiden putusnya jembatan gantung penangjaran rusa ini, untuk melihat dari berbagai aspek dan dari Polres Bogor juga sedang melakukan olah TKP, jembatan gantung pengangkaran rusa Cariu ini sebagai penghubung antara Desa Buana Jaya dengan Desa Sirnarasa tapi oleh wisatawan dimanfaatkan sebagai jembatan menuju lokasi penangkaran rusa dan kekuatan jembatan ini hanya untuk 10 orang.

Hari Priyanto menambahkan, bahwa lokasi ini adalah sebagai tempat penangkaran rusa,  karena masyarakat ingin melihat penangkaran rusa maka area ini menjadi tempat wisata alam penangkaran rusa Cariu, dan pengelolaanya pun melibatkan elemen masyarakat sekitar sini, dan kami akan segera mengevaluasi sarana seluruh tempat wisata alam yang ada di Pulau Jawa, yang jumlahnya mencapai 210 lokasi dan yang  terbanyak untuk Jawa Barat adalah di Bogor.

Terkait jumlah korban insiden ambruknya jembatan penangkaran rusa Cariu menurut data sementara dari PPDI Bogor (Persatuan Perangkat Desa Indonesia)  Identitas Insiden Jembatan Gantung Penangkaran Rusa Cariu sebanyak 33 korban yaitu :
1.KARTON, 20 th, Karawang.
2.SITI SOPIAH, 18 th, Jonggol
3.LIA, 35 th, Jonggol
4.KALISTA, 6 th, Cibarusah
5.DANI, 5 th, Jonggol
6.AZWAR, 6 th  Cileungsi
7.ENGKAR 40 th
8.WAHYU, 17 th
9.IPIN 35 th, Cileungsi
10.MINAN 35 th,Jonggol
11.AI 20 th, Tanjungsari
12.CANGKUIPA 76 th Cileungsi
13.ENTIN 20 th, Cariu
14.ETI 30 th,Cariu
15.ELA 30 th, Nyoman Cariu
16.MARNI 60 Th, Jonggol
17.DEDE 30 th, Jonggol
18.SELVIA 60 th, Jonggol
19.NENI 43 th, Bekasi
20.SUPRIANTO 50 th, Jonggol
21.ENTIN 33 th, Cibarusah
22.SALSAN 33 th, Setu
23.ARA 33 th, Citra Indah jonggol
24.SUPAT 34 th, Citra Indah Jonggol
25.JAYA 28 th, Bantar Gebang
26.MUMUN 50 th, Cibarusah
27.REZA 11 th, Jonggol
28.AGUS 39 Th, Cikarang
29.WAWAN 29 th, Cimendo
30. ATA 25 th, Karawang
31.ANANG 19 th,
32.SUSI 17 th, Karawang
33.DIKI 21 th, Karawang.

(Oskar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *