Atas Adanya Program JKN Bantu Biaya Pengobatan Ibu Nafisah

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Nafisah merupakan warga Desa Gundaling I (satu) Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Di usianya yang sudah tidak lagi muda, wanita kelahiran Juli tahun 1957 ini mengaku kondisinya semakin hari sudah semakin tidak fit lagi disebabkan beberapa penyakit yang ia derita. Ditemui saat berkunjung kerumah anaknya di Kota Kabanjahe, Nafisah menceritakan banyak pengalaman saat berobat menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Saya sudah menjadi pasien kronis karena ada hipertensi. Ambil obatnya sebulan sekali. Beberapa kali juga sudah rawat inap karena asam lambung sering kumat. Tahun 2023 kemarin tepatnya dibulan September saya juga pernah berobat mata karena kemarin warna mata bagian kanan tiba-tiba merah seperti darah, kemudian perih. Penyebabnya ada pembuluh darah dibagian mata yang pecah karena dampak dari hipertensi. Beberapa kali juga saya harus bolak balik Rumah Sakit Khusus (RSK) Mata diwilayah kota Medan sampai mata saya sembuh,” ujar Nafisah yang merupakan guru ngaji anak – anak ini.

Dirinya bercerita, awalnya kepesertaannya itu didaftarkan oleh sang anak pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga. Menurutnya, ia didaftarkan agar apabila jatuh sakit tidak, dirinya sudah tidak perlu khawatir memikirkan biaya pengobatannya.

Namun, dirinya sempat bingung saat ia ingin membayar iurannya, tiba-tiba muncul pemberitahuan bahwa tagihan iuran kepesertaan JKN-nya sudah lunas. Padahal, ia dan sang anak belum membayarkan iuran kepesertaannya itu.

Akhirnya, untuk memastikan hal tersebut, ia memutuskan pergi ke kantor BPJS Kesehatan untuk memastikannya. Ternyata sudah dipindahkan menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran Aggaran Pendapatan Belanja Negara (PBI APBN). Jadi sudah dibayar sama pemerintah. Disitu saya sangat bersyukur jadi anak saya tidak perlu bayar iuran lagi tiap bulan. Tugas kami ya setiap hari aktif mengecek status kepesertaan saya apakah masih aktif atau tidak. Takutnya kan pas mau berobat tidak aktif,” jelas Nafisah.

Menurut Nafisah ini lagi, pelayanan administrasi saat ia datang ke kantor BPJS Kesehatan sangat cepat. Antreannya teratur, Satpam dan frontlinernya juga ramah-ramah. Kantornya bersih, rapi dan teratur sehingga membuat dirinya nyaman saat berkunjung kesana.

Nafisah juga menceritakan bahwa tahun 2023, ia mengalami pembengkakan di payudara bagian kanan. Setelah dilakukan tindakan biopsi, dokter menyatakan diagnosa sementaranya adalah tumor jinak, sehingga cukup diberikan obat serta jika mengganggu boleh dilaksanakan operasi pengangkatan pada pembengkakan tersebut. Setelah dioperasi kemudian nanti dioperasi maka akan dibiopsi ulang untuk menentukan tindakan selanjutnya.

“Di usia saya saat ini, saya merasa takut kalau operasi apalagi saya sudah banyak penyakit lambung, hipertensi, dan vertigo. Sempat saya tidak mau juga untuk operasi. Namun karena sakitnya mengganggu dan teksturnya keras sekali akhirnya setelah berdiskusi dengan anak-anak serta keluarga saya mau dioperasi. Lumayan besar ukurannya volumenya 10 cc dan diameternya 3 cm. Pasca operasi saya rasakan membaik tidak ada rasa denyut lagi,” tutur Nafisah.
Wanita yang sudah memiliki lima orang cucu ini mengatakan ternyata hasil biopsi pasca operasi yang membuatnya cukup terpukul, karena ternyata dari hasil pemeriksaan patologi anatomi ternyata ia menderita kanker payudara stadium dua. Tentunya butuh pengobatan rutin agar bisa sembuh kembali.

“Awalnya sangat sedih dan jadi pikiran, namun anak-anak terus memberikan semangat supaya pengobatannya dilanjutkan terus sampai sembuh. Jadi sekarang ini berobatnya sudah dirujuk ke RS Murni Teguh Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut apakah nantinya harus diangkat lagi atau dilanjutkan dengan tindakan kemoterapi,” lanjut Nafisah.

Lebih jauh, Nafisah menyampaikan rasa syukurnya karena seluruh biaya pelayanan kehatannya sudah ditanggung oleh pemerintah dan Program JKN. Ia sangat berterima kasih karena program JKN telah banyak membantu. Berobat berkali-kali tanpa harus memikirkan biaya.

“Pelayanannya juga baik. Berobat praktis cukup pakai KTP, gak takut antre karena sekarang sudah ada Aplikasi Mobile JKN, bisa ambil antrean dari rumah,” kata Nafisah.

(David)