Operasi & Terapi Saraf Terjepit, Bangku Muli Br Ginting Batal Jual Kebunnya

Berita Karo, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Sering merasakan nyeri pada pinggang sampai tiba -tiba tidak dapat berjalan normal, Bangku Muli Br. Ginting mengambil langkah cepat untuk berobat ke rumah sakit. Rasa nyeri ini telah dialaminya sejak bulan April tahun 2022 yang lalu. Menurut dokter yang menanganinya, Bangku mengalami saraf terjepit atau dalam istilah medis Herniated Nucleus Pulposus (HNP).

Sebagai informasi, saraf terjepit sendiri adalah kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya seperti tulang dan otot. Gangguan saraf ini dapat terjadi di seluruh  bagian tubuh termasuk pada bagian tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya. Inilah yang dialami oleh Bangku.
 
“Waktu itu bulan April tahun 2022 tiba-tiba saya merasakan nyeri hebat pada bagian pinggang dan tulang belakang yang menyebabkan saya tidak bisa berjalan. Anak saya lalu membawa saya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Karo. Akhirnya saya harus dirawat inap beberapa hari. Di sana saya ditangani oleh dokter spesiaslis penyakit dalam,” ujar Bangku kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai Petani buah dan sayur di Desa Tampuk Kite, Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi ini rutin menjalani rangkaian terapi. Ia bahkan pernah dioperasi agar penyakitnya segera sembuh sehingga ia dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.

“Usai pulang ke rumah pasca-rawat inap tersebut saya rasa belum ada perubahan berarti, kaki masih belum bisa normal berjalan. Akhirnya kami memutuskan untuk berobat kesalah satu praktik dokter spesialis syaraf (neurologi) di Kota Medan. Saat itu dokter tersebut menyarankan agar segera dilaksanakan terapi. Ia juga menyarankan agar kami memanfaatkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk meringankan biaya pengobatan dan terapinya karena pasti ini akan menjadi kegiatan rutin yang harus saya jalani,” kata Bangku menuturkan.

Wanita ini juga mengatakan bahwa setelah menjalani beberapa rangkaian terapi akan tetapi tidak kunjung mendapatkan perubahan yang signifikan. Akhirnya pada bulan Juli 2022 dokter memutuskan melakukan tindakan spinal operation yaitu operasi tulang belakang bertujuan mengangkat bantalan saraf di tulang belakang Bangku. Menurut dokter, langkah tersebut untuk mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang yang terjepit. Dengan demikian harapannya gejala saraf kejepit dapat mereda.

“Puji Tuhan, operasinya berjalan lancar. Dibarengi dengan terapi pasca-operasi saya dapat kembali berjalan normal. Meski rasa sakit terkadang masih muncul, wajar karena faktor usia saya yang semakin lanjut. Saya sangat bersyukut seluruh biaya rangkaian pengobatan, biaya operasi serta terapi dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Jika tidak, mungkin kebun saya sudah habis terjual,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, anak dari Bangku, Sri Kita Pinem juga menyampaikan terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan karena selain telah membantu biaya pengobatan ibunya ia juga pernah dibantu biaya melahirkan anak pertamanya pada Januari tahun 2020 silam. Menurut wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta ini, layanan JKN semakin mudah, cepat dan setara dengan terciptanya berbagai inovasi yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan untuk memudahkan peserta. Misalnya, Aplikasi Mobile JKN, berobat cukup dengan KTP, antrean online serta ada menu skrining riwayat kesehatan. 

“Program JKN ini sangat membantu masyarakat. Semoga masyarakat yang belum tardaftar tergugah hatinya untuk mendaftar menjadi peserta JKN. Karena kita tidak tahu sakit kapan datangnya,” ujar Sri ini menuturkan.

(David/Team)