Beben Suhendar Camat Jonggol Kab. Bogor menghadiri Rakor Pemerintah Kab. Bekasi Mengenai Robohnya Jembatan Cipamingkis

Bogor OLNEWSINDONESIA.

Beben Suhendar SH, MM Camat Jonggol Kabupaten Bogor Kemarin Kamis 20 Juli 2017 menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Kabupaten Bekasi, pembahasannya adalah mengenai solusi terhadap dampak ambruknya Jembatan Cipamingkis Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor bertempat di Aula Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi. Rapat Koordinasi  ini dihadiri oleh Perum Jasa Tirta (PJT) Jatiluhur, Dishub Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Baratunsur Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan , Dinas PUPR, unsur TNI/Polri dan Tokoh Masyarakat.

Beben Suhendar kepada OLNEWSINDONESIA mengatakan, ambruknya Jembatan Cipamingkis telah berdampak luas. Sehingga perlu mencari solusi agar mayarakat Bogor dan Bekasi tidak terkena dampak yang lebih parah. Tegasnya

“Kami dari Bogor telah berusaha keras mencari solusi bagi masyarakat. Terutama perbaikan jalan Rawabogo dan pembuatan jembatan darurat yang membentang diatas sungai Cipamingkis,” Ujar Beben.

Beben menambahkan, keberadaan Pemerintah, baik Provinsi maupun pusat belum hadir disana. Pasalnya, sampai saat ini jembatan darurat belum disediakan oleh Pemerintah. Unsur terkait, PUPR dan Dishub Provinsi baru sebatas sosialisasi dan slogan. Sementara rakyat sudah teriak menderita.

Lanjut Beben “Jembatan darurat itu murni swadaya masyarakat. Tidak ada sepeserpun dana Pemerintah yang digunakan. Jadi wajar kalau masyarakat pemodal jembatan meminta bayaran bila ada kendaraan yang melintas. Saya selaku camat tidak bisa melarang masyarakat,”

Beben Suhendar SH, MM Camat Jonggol Kabupaten Bogor Fhoto Bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi
Beben Suhendar SH, MM Camat Jonggol Kabupaten Bogor Fhoto Bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi

Kepada OLNEWSINDONESIA Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi Sarup menerangkan, pertemuan ini dilaksanakan karena adanya keluhan masyarakat Cibarusah mengenai banyaknya kendaraan besar pengangkut material yang melintas di Wilayahnya. Hal itu tentunya dapat merusak infrastruktur jalan dan jembatan.

Ditambahkannya, “Pertemuan ini kami laksanakan karena adanya keluhan masyarakat Sirnajati Cibarusah. Mereka memprotes kendaraan bertonase tinggi yang melintas di wilayahnya,”

” Sarup berharap pertemuan dapat menghasilkan keputusan yang berpihak kepada masyarakat dalam bentuk nyata. Hasilnya tidak hanya himbauan atau slogan belaka tapi kerja nyata di lapangan tuturnya kepada OLNEWSINDONESIA .”.

“Hari ini, kami sengaja mengundang semua unsur yang terkait dalam permasalahan penanganan dampak ambruknya Jembatan Cipamingkis Jonggol. Ada PUPR Dan Dishub Provinsi dan Kabupaten serta unsur TNI/Polri,” pungkasnya. (INK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *