by

Andalkan Sinergi, PKK Jateng Trengginas Libas Stunting Dan Cegah Narkoba

Berita Semarang, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi peran Tim Penggerak (TP) PKK Jateng yang turut menuntaskan persoalan di provinsi ini, seperti stunting hingga ketahanan pangan keluarga. Ia mengatakan, hal itu dapat tercapai melalui sinergi antarinstansi.

Menurutnya, kinerja kader-kader di akar rumput perlu diacungi jempol. Karena, dengan anggaran yang minim, mereka tetap semangat ikut menuntaskan permasalahan sosial, mulai tingkat Dasa Wisma.

“Saya senang sekali kita tiga tahun berturut-turut juara, padahal anggaran PKK di provinsi ini kecil, tapi kegiatannya banyak banget, karena adanya sinergi. Sinergi itu polanya PKK jadi inisiator program berbasis data masyarakat, kemudian dikerjasamakan dengan berbagai sektor, maka sektor yang bekerja,” ujarnya, dalam Rakor Pembina TP PKK Jateng, di Ghradika Bakti Praja, Selasa (19/7/2022).

Ganjar menyebut, instansi-instansi baik di internal Pemprov Jateng maupun vertikal siap membantu. Untuk itu, ia mengajak seluruh kader PKK menjadi bagian dari problem solving, dari permasalahan yang dihadapi oleh provinsi ini.

“Di kabupaten atau kota PKK top betul penuh dengan kegiatan. Saya titip stunting, dan ketahanan pangan. Dulu ada cerita apotek hidup dan warung hidup, maka sekarang gerakkan, kalau kurang bibit minta ke kita,” ungkapnya.

Selain dukungan Pemprov Jateng, support juga muncul dari organisasi vertikal. BNN satu di antaranya, organisasi antinarkoba itu, menggandeng PKK Jateng untuk turut menjadi agen antinarkoba. Selain itu, ada BKKBN yang getol untuk menangani masalah stunting atau anak kerdil, juga tak segan melibatkan kader PKK.

Ketua TP PKK Jateng Siti Atikoh mengakui hal serupa. Menurutnya, kader PKK di daerah sangat militan dalam ikut menyosialisasikan program pemerintah, pendampingan, dan pendataan warga. Termasuk, layanan Posyandu hingga pelatihan.

Atikoh mengakui, anggaran yang diterima oleh TP PKK Jateng terbilang kecil dibanding provinsi lain. Namun, hal itu bisa diatasi dengan sinergi bersama organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemprov maupun organisasi vertikal, seperti Baznas, BKKBN, BNN, dan lainnya.

Bahkan pada 2017, Atikoh sempat diminta memberikan paparan terkait efisiensi dan efektivitas anggaran PKK. Karena pada tahun tersebut, PKK Jateng selalu menjadi juara umum berbagai lomba tingkat nasional.

Atikoh menggarisbawahi, PKK Jateng selalu membuka ruang sinergi dengan instansi lain dan siap mengurai permasalahan yang ada, melalui pendekatan manusiawi khas perempuan Jawa.

“Jateng itu (anggaran) kayaknya paling rendah, karena kita berusaha galang semua kekuatan yang ada. PKK bukan OPD, maka yang dikelola adalah tugasnya PKK. Makanya hadir elemen yang banyak support PKK selama ini. Dengan anggaran terbatas, kegiatan dilaksanakan pesan ter-deliver dengan baik, kekuatan bisa kita gali bersama,” sebutnya.

Atikoh membeberkan sejumlah karya nyata PKK Jateng, di antaranya pendampingan desa miskin di Banyumas dan Grobogan, pelatihan konseling keluarga dan pola asuh, pelatihan bisnis plan. Adapula pendirian Posbindu, temu kader kesehatan, pelatihan vokasi untuk ibu rumah tangga serta orientasi Keluarga Gagah Bencana. Kegiatan-kegiatan itu bekerja sama dengan Baznas, Dinkes, Dinkop UKM, Dispermasdesdukcapil, dan lainnya.

Sementara dengan badan vertikal PKK Jateng aktif melakukan kerja sama kegiatan Garwa Surga dengan BPJS Ketenagakerjaan. Tidak ketinggalan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan BNN.

210