Samosir OLNewsindonesia Kamis (18/1)
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Sumatera Utara, Erkanus Simbolon mengatakan, bahwa tanaman Padi yang bernaung di kelompok tani (Poktan) Sampur Toba Sihotang kecamatan Harian, bukan gagal panen, tetapi penurunan produksi.
Hal ini disampaikannya kepada OLNewsindonesia, Kamis (18/1) diruang kerjanya Jln.Perkantoran Desa Parbaba Pangururan Samosir.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura dinas Pertanian kabupaten Samosir, SAUT MANIK ST MM, membenarkan bahwa terjadi penurunan produksi gabah Padi di kenegerian Sihotang, dan itu pun hanya kisaran 10 persen, bukan gagal panen. Gagal panen itu, jika produksi padi menurun kisaran 80 persen, baru dikatakan gagal panen, ungkapnya.
Dijelaskanya, penurunan produksi gabah padi di Kelompok Tani (poktan) kenegerian Sihotan kecamatan harian, dikarenakan tidak dilakukannya sistem penanaman bersama, penggunaan bibit padi yang tidak sesuai dengan kondisi tanah, serta menggunakan pupuk urea yang berlebihan tanpa menggunakan pupuk tambahan seperti TSP, KCL dan Zat A.
Lanjutnya, untuk daerah tersebut, bibit yang cocok akan kita terapkan kepada poktan seperti farietas Sihera dan farietas Maigongga, sesuai kondisi tanah nya.
Bulan Februari ini, kita akan laksanakan rapat bersama perangkat desa dan poktan di kecamatan harian, seperti poktan Dolok raja, poktan Siparmahan, poktan Hariara Pohan dan poktan Sampur Toba, untuk menerapkan sistem tanam serentak, penggunaan bibit yang cocok dengan daerah tanahnya dan bersertifikat, penggunaan pupuk dan peptisida sesuai aturan, sebab di bulan April ini, kita akan memasuki musim tanam padi, ujar Saut.
Dan sesuai pengamatan kami dilapangan, hanya farietas SiBandung mengalami penurunan produksi dibandingkan farietas yang lain, seperti farietas Ciherang tidak mengalami penurunan dan lokal lainnya seperti Melati masih normal, pungkasnya.
(JuntakStar)