by

Paguyupan The Samudra Residence Gelar Kegiatan Fogging Antisipasi DBD

 

Tajur Halang.Olnewsindonesia,Selasa(15/05)

Mendekati bulan Ramadhan. Pengurus Paguyuban The Samudra Residence, Staf Desa Tajurhalang, dan Karangtaruna Kecamatan Tajurhalang menggelar kegiatan Fogging, kemarin. Kegiatan itu bertujuan untuk mengantisipasi serangan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Ketua Paguyuban Perum The Samudra Residence Leopard, Dwi Kalbarianto menerangkan. Program yang digagas oleh paguyuban ini berdasar pada himbauan desa untuk memastikan warga aman dari DBD sebelum puasa tiba. Karenanya, usai melakukan rapat warga pihaknya langsung menggelar fogging.

“Alhamdulillah, pemerintah desa suport kami. Bantuan mesin dan segala yang dibutuhkan dalam kegiatan ini,” tukasnya.

Selain program Fogging, Dwi juga selalu menghimbau pada warga untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

” Setiap warga sudah memiliki tempat sampah. Tiap minggu diangkut baik rumah ke rumah atau di tempat sampah yang kami sediakan karena kami jalani retribusi iuran Rp 15 ribu per keluarga,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Ketua Karangtaruna Kecamatan, Taufiq berharap, pemerintah para pemuda respek dengan setiap kegiatan masyarakat. Karenanya, pihaknya berencana turut menggelar kegiatan fogging ini ke tiap pengurus karangtaruna RW.

“Fogging ini akan jadi program karangtaruna. Tiap RW akan mengadakan serupa,” tukasnya.

Kepala Desa Tajurhalang, Syaefuddin mengatakan, upaya pencegahan lebih baik dari mengobati. Karenanya fasiltas mesin fogging milik desa akan dimaksimalkan untuk kepentingan warga.

“Karena kami sudah punya mesin fogging, kegiatan pengasapan ini tak perlu menunggu adanya korban,” ucapnya.

Ia menghimbau pada warga untuk terapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, kegiatan Fogging ini sebagai upaya antisipasi awal mewabahnya virus DBD, selebihnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lebih utama.

” Jangan sampai ada sampah menumpuk terlalu lama di lingkungan. Dan warga juga harus sadar kewajiban iuran pengangkutan sampah,” tukasnya.

Sehingga, penentuan iuran warga untuk penanganan sampah dilingkungan menjadi keharusan. Sebagai upaya pencegahan bayaknya sampah liar.

“Iuran itu dari warga dan akan kembali ke warga. Dengan demikian, warga akan arif membuang sampah,” kata dia.

Kades juga menghaturkan trimakasih pada Kadus 4, Syaitibi dan ketua RW 25 Mulyo Rahardjo  yang tak bosan-bosan menghimbau warga untuk peduli pada lingkungannya.

(Zzi/Red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

1 comment

  1. Comment:
    sayang nya hanya di depan cluster saja..
    di belakang tidak..yahh mau gimana lagi..kan beda jalannya..kapan2 aja deh