Berita Karo – olnewsindonesia,Rabu(12/12)
Ratusan para orang tua pria dan wanita warga desa Rumah Berastagi dari dusun VII (tujuh) dan dusun VII (delapan) geruduk kantor Kepala Desa (Kepdes) Desa Rumah Berastagi Kec Berastagi Kabupaten Karo di Jalan Djamin Ginting belakang Jambur (Lost) Rumah Berastagi pada Rabu, 12/12) 2018, sekira pukul 09.00 WIB membuat Kepdes kaget dengan kehadiran warganya.
Para warga tersebut mengutarakan keluhan dan kekesalannya di hadapan Kepdes Rumah Berastagi Saiman Ginting tentang air limbah dan air hujan yang membuat rumah mereka masuk air sehingga harus mengungsi ke rumah sanak saudara mereka mengingat seluruh lantai rumah mereka yang ada di 2 (dua) dusun tersebut penuh dengan air.
Suasana sesaat di ruang kantor Kepdes memanas dikarenakan pemerintah seakan tak peduli dengan keluh kesah mereka, karena menurut warga lainya Bayak Purba (45) warga dusun VII (tujuh) mengatakan sudah beberapa kali di laporkan ke pemerintah Kabupaten dalam hal ini melalui Kepdes Rumah Berastagi, namun hingga kini tidak ada penanganan yang konkrit , artinya hasilnya di 2 dusun masih terendam banjir bila hujan turun, ” tuturnya.
Beberapa warga saat di jumpai crew Olnewsindonesia mengatakan kalau sampai saat ini rumah mereka belum bisa di tempati, ” ini sudah sering terjadi tapi kali ini yang paling parah !, di mana waktu hujan deras sejak kemarin air masuk ke dalam rumah saya setinggi betis dewasa kira kira dua jengkal bang, ” kata Michael Sipayung (28) yang juga diakui oleh Helpi Br Sinaga (30) kedua nya warga dusun VIII (delapan).
Menanggapi keluhan warganya, Saiman Ginting dan Staf desa mencoba menenangkan warga agar tidak terbawa emosi, lalu Kepdes mengajak duduk bersama dan mencari solusi mengatasi keluhan warga dengan mendata warga yang terdampak banjir serta memutuskan agar permasalahan ini kita bawa ke Dewan selaku wakil rakyat.
Saya selaku kepala desa sangat prihatin melihat kondisi warga, untuk itu kita cari solusi, sementara warga yang tidak bisa kembali ke rumahnya, kantor ini bisa dijadikan tempat tinggal sementara menanti air sudah tidak masuk ke rumah warga lagi, ” jelasnya kepada crew Olnewsindonesia.
Terangnya lagi , saya tidak bisa membendung amarah warga yang berencana melakukan aksi damai ke gedung DPRD Karo dalam minggu depan ini, mereka ingin menyampaikan aspirasi nya ke wakil rakyat tersebut, sebelumnya juga saya sudah berkali-kali menyampaikan permasalahan ini ke pihak pihak terkait tentang Drainase dan gorong gorong yang ada, namun sampai sekarang tidak ada realisasi nya, karena masalah parit, gorong gorong dan Drainase ini lah terus menjadi polemik yang memang harus di normalisasi, agar tidak terulang terus ” tambahnya.
Ini emang harus di sesegera kan sebelum ada korban nantinya, ada beberapa hal yang harus di benahi untuk mengatasi banjir ini, yaitu Parit jalan Nasional antara gang Rezeki ke Simpang Ujung Aji kalau bisa di teruskan /di alirkan ke arah Kabanjahe, ” jelas kepala desa penuh harap.
Dalam pertemuan tersebut yang di hadiri tokoh pemuda, Kaur desa dan pihak pendamping serta warga di dua dusun (VII dan VIII) sepakat mengikuti arahan Kepdes dan warga juga bersedia hibah kan Tanah atau Lahan nya di jadikan untuk tempat resapan air.
(David)