by

Pasien BPJS Terlantar Di RSU Pirngadi Medan,Meninggal Seperti Keracunan

Medan.OlnewsIndonesia,Selasa(06/03)

Satu dari sekian banyak pasien BPJS, Rosmi Br. Nadeak (56) rujukan dari dari RSUD Dr.Hadrianus Sinaga Pangururan Samosir,
pasien BPJS meninggal dunia dengan mengenaskan. Sebelum korban meninggal, korban memang kurang perawatan sebagaimana layaknya pasien.

Awalnya Rosmi masuk di rumah sakit Pirngadi Medan rawat inap, Sabtu, (3/3) dalam keadaan sadar , tetapi 2 hari di rumah sakit Pirngadi Medan, kondisi Rosmi merosot hingga keadaannya setengah sadar. Diagnosa dokter Pirngadi Medan Romi Br. Nadeak sakit lever.

Foto : Ketua DPD JPKP Provinsi Sumut langsung mengadakan Investigasi pukul 23.00 ke rumah Sakit Pirngadi atas meninggalnya Pasien BPJS.
Foto : Ketua DPD JPKP Provinsi Sumut langsung mengadakan Investigasi pukul 23.00 ke rumah Sakit Pirngadi atas meninggalnya Pasien BPJS.

Pengakuan anak korban, sejak masuk Rosmida tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Penuturan anak korban bahwa ketika ibunya, Rosmida,merasa sesak perawat jaga tidak mau memberikan oksigen. Barulah setelah Rosmida mulai tidak sadar diri saat itulah perawat memberikan oksigen.

Seperti tidak mau tahu dengan keadaan pasien, dokter jaga pun di Ruang Kenangan 1 kelas 3 sangat jarang hadir dan sulit dipanggil. Kalaupun dokter jaga datang, itupun setelah 30 menit kemudian. Sehingga banyak pasien mengeluh.

Tidak terima dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit Pirngadi Medan, Senin malam keluarga Rosmida meminta agar Rosmida dipindahkan,ke rumah sakit di Lubuk Pakam dengan biaya sendiri.

Kejanggalan mulai nampak ketika Rosmida hendak meninggalkan ruangan opname, dan kartu BPJS sudah dikembalikan kepada pihak keluarga pasien, untuk siap- siap berangkat, perawat sempat menyuntikkan sebuah obat ke dalam infus.

Seketika itu juga mulut Rosmida mengeluarkan busa dan cairan hitam. Seperti keracunan.Dan korban seketika itu juga korban lansung meninggal dunia.

Berdasarkan investigasi wartawan Olnews bersama Dermawan anggaota JPKP yang melihat di tempat kejadian peristiwa, di ruang Kenanga 1 klas 3, Suami korban, Marga Sihotang sempat melarang agar perawat jangat memasukkan obat lagi lantaran sudah siap mau pindah rumah sakit Lubuk Pakam.

Namun jawab perawat, “tidak apa apa itu Pak, ini hanya obat Metronidazol infus.”

Tidak terima dengan perlakuan pihak rumah sakit Pirngadi Medan keluarga korban melaporkan kejadian ini kepada sebuah ormas, Jaringan Pendamping Kerja Pemerintah (JPKP) DPD Provinsi Sumut.

Malam itu juga setelah kematian Rosmida, sebanyak 10 orang anggota DPD JPKP Provinsi Sumut, langsung terjun melihat korban dan melakukan investigasi terhadap korban, perawat dan dokter jaga di rumah sakit Pirngadi Medan dan sempat menanyakan obat apa yang dimasukkan ke dalam infus saat terakhir sebelum korban meninggal dunia.

Esoknya, Selasa, (6/3) DPD JPKP bertemu dengan pihak menegemen rumah sakit Pirngadi Medan.Kesepakatan yang didapat pada pertemuan itu, bahwa komplen pihak keluarga korban akan ditindak lanjuti pertemuan dengan Dirut Pirngadi Medan Sabtu (10/3).

(Bernan Simanjuntak)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.