Dua Siswi SMA Yadika Langowan, Raih Juara Pesona Cipta Kerajinan Khas Daerah Sulut 2018

Berita Minahasa, Online News Indonesia, Senin (1/10)

Sangat membanggakan tentunya ketika siswa-siswa yang diikut sertakan pihak sekolah dalam suatu kompetisi atau lomba dan kemudian memperoleh hasil juara.

Itulah yang dirasakan SMA Yadika Langowan sebagai sekolah yang baru hadir 5 tahun lalu di Kabupaten Minahasa khususnya di Langowan.

Saat jurnalis olnewsindonesia.com berkesempatan bertemu dengan Kepala Sekolah SMA Yadika Langowan Jeiny Sangari SE, tampak sangat gembira bercerita didampingi kedua siswa yang mengikuti lomba tersebut yaitu Gloria Talumantak sebagai juara 2 dan Kurnia Rarung sebagai juara 3. Keduanya mengikuti kategori pelajar.

Menurut Jeiny Sangari SE selaku Kepala Sekolah SMA Yadika Langowan bahwa tidak membebani siswanya dalam lomba ini, “Saya sangat mengapresiasi atas pencapaian mereka yang didapat pada lomba yang diselenggarakan Dekranasda Provinsi Sulawesi Utara. Karena pada awalnya saya tidak menargetkan juara kepada mereka, namun mengharapkan mereka dapat meningkatkan kreatifitas mereka dengan berakar pada budaya lokal,” kata Jeiny Sangari SE.

Masih dilanjutkan oleh Jeiny Sangari SE, “Saya bangga karena dengan pencapaian ini semua siswa termotivasi secara positif. Besar harapan saya SMA Yadika Langowan bisa menciptakan entrepreneur muda dan generasi yang kreatif baik dari bidang seni, budaya dan teknologi,” ujar beliau.

Persiapan yang dilakukan oleh kedua siswa walaupun kurang lebih hanya 1 bulan sejak akhir agustus, namun dilakukan dengan serius akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan.

Menurut Gloria yang menampilkan produk dengan tema “warisan rasa yang menjadi tradisi”, terdiri dari 5 kue yaitu cucur, panada, nasijaha, onde-onde dan kue kelapa.

“Saya memilih produk tersebut agar kaum muda milenial bisa mencintai dan melestarikan kuliner daerah yang sudah turun temurun, yang tidak kalah nikmat dan lezat bila dibandingkan kue-kue modern masa kini,” kata Gloria.

Sementara itu Kurnia yang menampilkan produk dengan tema “makna kehidupan”, memberi gambaran sumber penghasilan orang minahasa yaitu sebagai petani kelapa, petani seho atau pohon enau dan nelayan tambak di danau.

Keduanya sepakat bahwa kreatifitas mereka akhirnya semakin terasah dengan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Dekranasda Provinsi Sulut.

Sebagai motivasi Kurnia berharap pelajar untuk giat berkreasi, “Tidak perlu takut salah karena justru membuat lebih semangat untuk menyempurnakan dan juga meningkatkan percaya diri untuk tampil dihadapan orang,” ujar Kurnia.

Merekapun telah menerima hadiah pada akhir bulan September 2018, yang diserahkan saat penutupan pesta rakyat dan pameran HUT ke-54 Provinsi Sulawesi Utara.

Arnold K

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *