Manado OLNewsindonesia – Kamis (10/5)
Hari ini Kamis (10/5), Umat Nasrani di Seluruh dunia merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus. Dalam konteks ini OLNews Indonesia berkesempatan melakukan wawancara dengan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pdt. Dr. Hein Arina yang juga didampingi oleh Sekretaris Umum Pdt. Evert Tangel, S.Th, M.Pd.K.
Sinode GMIM mengambil Tema “Kenaikan Yesus Ke Sorga Membawa Sukacita” Injil Lukas 24:50-53, yang menjadi fokus perenungan di Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus Ke Surga Di Tahun 2018 ini. Tema ini dilandasi ketika para murid Yesus yang awalnya merasa sedih ketika Yesus mati, karena mereka berpikir Kristus telah meninggalkan mereka. Namun setelah Yesus bangkit dan menampakan dirinya dengan menunjukan banyak tanda dalam masa 40 hari sebelum kenaikan, respon murid berubah, dari duka tergantikan dengan sukacita.
Murid-murid yang sebelumnya menutup diri dari pemimpin Yahudi, respon berubah terbuka dan bersama memuji-muji dan memuliakan Allah di Bait Allah. Kenaikan Yesus juga mau menerangkan fakta kebangkitan-Nya bahwa Dia hidup, Ia adalah Allah yang menyatakan diri dalam rupa manusia, mengalami kematian tetapi bangkit dan naik ke Sorga.
Pdt. Dr. Hein Arina sebagai Ketua Sinode GMIM, yang terpilih melalui Sidang Majelis Sinode pada bulan Maret 2018 menambahkan, bahwa setiap hari raya kristen tidak bisa dinilai secara hirarki, bahwa memperingati Natal lebih penting atau mungkin Paskah.
Tetapi semuanya harus dilihat secara holistic atau menyeluruh karena berhubungan satu dengan yang lainnya, itu dapat diketahui melalui Yesus yang dirayakan kelahiran-Nya adalah Dia juga yang mati, bangkit dan naik ke sorga.
Beliau menyampaikan harapan atau pesan secara alkitabiah bahwa Kenaikan Yesus mempunyai makna yang sangat penting bagi umat kristen, dimana melalui Kebangkitan-Nya dan Kenaikan-Nya ke sorga untuk menyediakan tempat bagi setiap orang yang menaruh percaya pada-Nya, maka hal tersebut membawa sukacita dan ini kemudian menjadi tema GMIM dalam merayakan Hari Raya Kenaikan Yesus pada tahun ini.
Serta berharap setiap orang percaya khususnya bagi warga GMIM ketika menikmati atau merefleksikan Kenaikan Yesus didalamnya termasuk bersaksi tentang-Nya, dimampukan untuk dapatmemberikan perubahan yang fundamental bagi kehidupan manusia dan dunia dalam semua aspek kehidupan.
Selanjutnya Pdt. Dr. Hein Arina mengajak bagi seluruh umat kristen, “Marilah merayakan Hari Kenaikan Yesus dengan iman sesuai dengan latar belakang, pandangan, tradisi, ajaran dan doktrin masing-masing Gereja”, kata Bpk. Pdt. Dr. Hein Arina dengan penuh keramahan.
Akhir pembicaraan Pdt. Dr. Hein Arina dan Sekretaris Umum Pdt. Evert Tangel, S.Th, M.Pd.K atas nama Sinode GMIM, menyampaikan Selamat Merayakan Hari Raya Kenaikan Yesus Ke Sorga. Tuhan memberkati.
Sejak berdirinya GMIM hingga kini telah dipimpinh oleh 15 ketua Sinode yaitu :
1. Ds. E.A.A.D. de Vreede ( 1934-1935)
2. Ds.C.D. Buunck (1935-1937)
3. Ds. H.H. van Herweden (1937-1941)
4. Ds. G.P.H. Locker (1941-1942)
5. Ds. A.Z.R. Wenas (1942-1951)
6. Ds. M. Sondakh (1951-1954)
7. Ds. A.Z.R. Wenas (1955-1967)
8. Ds. R.M. Luntungan (1967-1979)
9. Pdt. DR.W.A.Roeroe (1979-1990)
10. Pdt. K.H. Rondo (1990-1995)
11. Pdt. Prof. DR.W.A.Roeroe (1995-2000)
12. Pdt. DR. A.F. Parengkuan (2000-2005)
13. Pdt. DR. A.O. Supit (2005-2010)
14. Pdt. Piet M. Tampi, STh, Msi (2010-2014)
15. Pdt. DR. Henny W. B. Sumakul (2014-2018)
16. Pdt. Dr. Hein Arina (2018-2022)
*. Data Ketua Sinode Diambil Dari Situs Resmi GMIM
AWK