Cirebon OLNewsIndonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) menggelar Rapat Pimpinan Pelaksanaan Anggaran tahun 2018. Sekretaris Ditjen Pendis, Moh Ishom Yusqi menyampaikan bahwa dalam dua tahun ke depan harus digaungkan program moderasi agama dan pendidikan Islam.
“Program moderasi harus menjadi arus utama. Hal ini penting , sebab Kementerian Agama harus menjadi corong untuk menyampaikan Islam wasathiah kepada dunia,† ujar Ishom di Cirebon, Senin (22/1).
Selain itu, Ishom juga menyampaikan bahwa Rapim penting dilaksanakan, untuk menjalin keakraban antar pejabat di lingkungan Ditjen Pendis. “Untuk menjalin kekaraban dan mempertegas bahwa kita memiliki semangat yang sama,†lanjut Ishom.
Terkait kepemimpinan dalam lingkungan birokrasi, Ishom menyampaikan pesan Menteri Agama, bahwa  pimpinan harus dekat dengan bawahan dan jangan menyalahkan bawahan.
“Pemimpin harus mengedukasi dan memberi contoh bawahan,†pungkas Guru Besar IAIN Ternate.
Ishom juga berpesan kepada para peserta Rapim untuk melakukan perencaan penarikan dana dengan baik.  “Agar jadwal pencairan dan kegiatan diatur dengan baik, dan yang tidak kalah penting dana bantuan (red. Bansos dan beasiswa) agar didahulukan,†tegas Ishom.
“Semua itu harus dilakukan dengan lebih cermat dan teliti, tidak boleh ada yang keliru,†imbuh Ishom
Kepala Bagian Keuangan Ditjen Pendis selaku ketua panitia Rapim, Aceng Abdul Aziz menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan untuk merumuskan pelaksanaan anggaran 2018. Â Menurutnya, SPM tahun lalu belum selesai direkap, akan tetapi harus segera melaksanakan anggaran tahun ini.
“Tahun 2017, pusat berhasil melaksanakan anggaran sebesar 83 persen, atau sekitar 4 ribu SPM. Dan secara nasional, berhasil melaksanakan 95 persen,†terang Aceng.
Kegiatan Rapim diikuti oleh seluruh direktur, pejabat eselon tiga dan empat di lingkungan Ditjen Pendis.
Source: Kemenag