Berita Jakarta, Berita Online Indonesia Di Online News Indonesia, www.olnewsindonesia.com
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengunjungi korban penculikan anak kecil berinisial MA (6 tahun) yang tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit, Jakarta Timur.
Tuty didampingi Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (UPT P2TP2A) Provinsi DKI Jakarta, Tri Palupi Diah Handayani serta Subkoordinator Urusan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna Dinas PPAPP DKI Jakarta, Chomsyaniar Ramdiana.
Pada kesempatan itu, Tuty secara simbolis menyampaikan bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta kepada perwakilan keluarga korban.
Saat menjumpai korban MA di ruang perawatan, Tuty membawakan makanan kesukaan korban dan disambut hangat dengan senyum ceria korban dan keluarganya. Korban bersalaman dengan senyum ceria dan spontan memeluk Tuty.
Tuty tampak bersenda gurau dengan korban dan berbincang-bincang dengan perwakilan keluarga korban, serta pihak pendamping korban dari para Konselor P2TP2A DKI Jakarta dan Polres Jakarta Pusat.
Usai bertemu korban dan perwakilan keluarga, Tuty menegaskan Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen mencegah maupun menekan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jakarta.
Melalui UPT P2TP2A, Dinas PPAPP DKI Jakarta juga telah melakukan upaya advokasi serta berbagai upaya pendampingan terhadap korban penculikan anak dan pihak keluarganya.
Tuty menjelaskan, Dinas PPAPP DKI Jakarta bersama dengan jajaran kepolisian terus menangani kasus penculikan anak ini berinisial MA (6).
“Sejak hari Selasa lalu kami melakukan pendampingan. Kami sudah memberikan pendampingan itu, dalam bentuk pengukuran awal psikologis anak, layanan pendampingan hukum, serta layanan pendampingan lainnya,” ujarnya, Kamis (5/1).
Tuty menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta turut memberikan bantuan sosial kepada korban dan pihak keluarga.
“Semoga ini semua dapat meringankan beban yang dialami oleh korban dan keluarganya,” katanya
Ia berharap, seluruh warga akarta dapat ikut andil bersama-sama menjaga anak-anak di lingkungan sekitar. Sehingga dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap anak, termasuk penculikan anak di bawah umur.
“Jadi anak ini kita jaga bersama-sama ketika berada di mana pun. Terutama ketika di luar rumah, di jalanan dan di tempat-tempat umum lainnya,” tuturnya.
Tuty berpesan agar semua masyarakat Jakarta dapat meningkatkan kepedulian dan pengawasan terhadap potensi terjadinya kekerasan terhadap anak maupun perempuan. Bila melihat adanya potensi kejadian atau peristiwa kekerasan tersebut dapat segera melaporkan kepada pihak kepolisian atau Pemprov DKI Jakarta melalui UPT P2TP2A DKI Jakarta (0813 176 176 22), Jakarta Siaga (112), Pos SAPA di RPTRA terdekat serta website puspa.jakarta.go.id yang memberikan pelayanan terpadu 24 jam terhadap tindak kekerasan anak dan perempuan.
Ia mengingatkan agar anak-anak di seluruh wilayah Jakarta terus mendapatkan edukasi untuk membangun kewaspadaan diri. Sehingga dapat melindungi diri dari potensi-potensi tindak kekerasan terhadap anak, seperti penculikan anak dan sebagainya.
“Bagi anak-anak yang sudah bersekolah, ya mestinya jam sekolah ada di sekolah. Ketika jam bermain di luar sekolah datanglah ke tempat yang telah terjaga dengan baik,†terangnya.
Menurut Tuty, terdapat 324 RPTRA yang tersebar di Jakarta saat ini dan dapat dijadikan tempat bermain yang aman dan nyaman untuk anak-anak. Seluruh RPTRA tersebut memiliki perpustakaan, sarana prasarana bermain dan penjaga.
“Ada enam orang di setiap RPTRA. Selain di RPTRA,” tandasnya.
Perlu diketahui, sebelumnya, viral aksi penculikan anak kecil berinisial MA (6 tahun) yang dilakukan seorang tidak dikenal.
Peristiwa ini terjadi di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat dan sempat terekam kamera CCTV, kemudian viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, anak kecil tersebut terlihat berjalan kaki dengan seorang pria menggunakan pakaian warna hitam menaiki Bajaj pada 7 Desember 2022. Korban diajak pelaku masuk ke dalam Bajaj.
Menurut informasi dari pihak keluarga, korban mengenali pelaku. Mengingat pelaku kerap mendatangi di warung milik orang tua korban. Korban ditemukan pada Selasa, 3 Januari 2023 dan jajaran kepolisian telah menangkap pelaku penculikan.
210