Ambarita Samosir OLNews,Rabu (22/11),
Bupati Samosir Drs.Rapidin Simbolon MM memukul gong sebagai tanda dimulainya pembangunan Dermaga Ambarita, Selasa (21/11) di Lokasi Dermaga Ambarita. Selesai pemukulan gong, Bupati Samosir menyaksikan pemancangan tiang dermaga.
Dermaga Ambarita nantinya difungsikan sebagai Pelabuhan Kapal Fery dan Kapal Kayu dengan rute Ambarita-Ajibata.
Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon, MM mengatakan bahwa kapal fery untuk pelabuhan Ambarita sudah dirakit di Tobasa. Masyarakat setempat akan menjadi perhatian dan dipastikan bahwa pembangunan dermaga tersebut tidak akan menyengsarakan masyarakat. Rumah yang akan dibongkar sesuai dengan denah lokasi pembangunan dermaga akan dipindahkan dan biayanya akan ditanggung.
“Pemerintah akan mengganti rumah masyarakat yang terkena dampak pembangunan dermaga Ambarita”, ungkap Bupati Samosir Drs.Rapidin Simbolon MM kepada OLNewsindonesia.
Dijelaskannya, Dengan dibangunnya Pelabuhan Ambarita tersebut, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kepala Seksi pelabuhan, sungai, danau dan penyeberangan Kementerian Perhubungan Wibowo mengatakan pembangunan dermaga akan dilakukan secara beberapa tahap termasuk areal perkantoran dan parkir.
Untuk itu, Wibowo sangat mengaharapkan dukungan masyarakat Samosir dalam pembangunan tersebut.
Tokoh Masyarakat Desa Ambarita mengatakan sudah sangat merindukan pembangunan dermaga dan sudah lama dinantikan. Mereka juga mengatakan siap mendukung pembangunan dermaga, namun, mereka meminta ada skala prioritas terhadap masyarakat yang tinggal di sekitaran lokasi tersebut.
Turut hadir Kapolres Samosi AKBP Donald P Simanjuntak S.I.K, Ketua DPRD Samosir Rismawaty Simarmata, Danramil Simanindo Kapten Inf.S Manullang, Kadis PU Pantas Samosir, Inspektur Kabupaten Samosir Waston Simbolon, Kepala Bappeda Rudi SM. Siahaan, Kadis Pariwisata Ombang Siboro, Staf Khusus Bupati Saul Situmorang, Kabag Humas Rohani Bakara, kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kab. Samosir.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Samosir memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat (batu ni demban – istilah adat batak) sebagai tanda penghargaan atas dukungan pembangunan.
(SMS)