Berita Karo.OLNewsindonesia.Kamis(03/06/21)
Menjelang 53 Tahun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai Badan Hukum Publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus meningkatkan layanannya kepada peserta melalui berbagai inovasi yang memberikan kemudahan. Mulai dari akses pendaftaran peserta, perubahan data, pembayaran iuran sampai dengan pelayanan kesehatan di tingkat pertama dan tingkat rujukan secara online dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN pada gawai berbasis android maupun ios.
Di sisi lain, BPJS Kesehatan juga selalu melakukan komunikasi dan koordinasi secara reguler dengan berbagai fasilitas kesehatan khususnya yang bekerjasama untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Termasuk penyampaian berbagai aspirasi dan saran guna evaluasi, perbaikan dan penyempurnaan layanan.
Perbaikan dan peningkatan kualitas layanan Program JKN-KIS ini dirasakan langsung oleh Mantan Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Kabupaten Karo, David Trimei Sinulingga yang di wawancarai Tim di sela kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Kabupaten Karo Tahun 2021 beberapa waktu lalu.
Saya secara pribadi dari usia 35 tahun sudah selalu harus makan obat, dulunya diberikan untuk penggunaan 10 hari sekali, saat ini sudah diberikan untuk 1 bulan. Cukup saya menunjukkan kartu BPJS saya ke Faskes Yoreskitha, 3 (tiga) bulan sekali saya juga free periksa darah sehingga dokter dapat mendiagnosa apakah kesehatan saya terjaga dengan baik atau saya harus makan obat tambahan,†ujar pria kelahiran tahun 1969 tersebut.
Lebih lanjut, pria asli kelahiran Tanah Karo tersebut juga menceritakan pengalaman keluarganya menggunakan layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Ayah saya sudah menggunakan BPJS Kesehatan sejak 40 tahun yang lalu, sebagai PNS profesi dosen di Universitas Sumatera Utara, waktu itu statusnya masih Perum (PHB). Beliau ada penyakit jantung dan hipertensi sehingga setiap hari harus makan obat. Pada saat itu saya ingat administrasinya agak ribet, sampai ada kata orang lebih banyak urusan surat-suratnya daripada obat yang dimakan,†terang ayah dua orang anak tersebut.
Diterangkannya kembali,”ganti tahun ganti hari, pelayanan BPJS Kesehatan semakin baik, proses untuk mendapatkan pelayanan di Faskes 1, pemberian rujukan ke rumah sakit termasuk pelayanan obat sudah semakin mudah, cukup dengan membawa dan menunjukkan KTP dan kartu peserta. Termasuk pada saat ayah saya perlu mendapat bantuan alat pacu jantung pada Agustus 2019 sebelum akhirnya beliau meninggal pada usianya ke 87 tahun di tanggal 15 Maret yang lalu,â€katanya.
Pada kesempatan tersebut, pria paruh baya ini juga menyampaikan saran agar ke depan BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan kualitas layanan termasuk memberikan berbagai kemudahan kepada peserta yang akan mengakses manfaat kesehatan.
Kalau bisa BPJS Kesehatan mengikuti kemudahan pelayanan kesehatan rumah sakit seperti di luar negeri, misalnya menunjukkan KTP saja atau pakai teknologi fingerprint, jadi cukup pakai itu sudah dapat langsung dilayani, karena kita terlalu banyak kartu, jadi kadang ada ketinggalan atau tercecer, ini yang jadi menambah urusan dan pekerjaan kita. Namun secara pribadi saya merasa senang dengan pelayanan BPJS Kesehatan dan saya juga berdoa semoga pelayanannya semakin baik kepada masyarakat,â€akhir Sinulingga ini.
(David)